News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arti Kudeta dan Penjelasannya, Ini 5 Peristiwa Kudeta Terbesar di Dunia

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster Vladimir Lenin dalam perayaan Victory Day 8 Mei 1985 di Lapangan Merah. Revolusi Rusia termasuk dalam 5 peristiwa kudeta terbesar di dunia. Ini sejumlah peristiwa kudeta terbesar di dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Kata Kudeta artinya pengambilalihan kekuasaan, yang berasal dari bahasa Inggris "Coup".

Sementara, kudeta dalam bahasa Perancis disebut "Coup d'état", sebuah istilah populer untuk menyebut tindakan pemberontakan.

Menurut Cambridge Dictionary, kudeta adalah pengambilalihan kekuasaan pemerintah secara ilegal, sering kali dilakukan dengan kekerasan dan secara tiba-tiba, terutama oleh sebagian tentara.

Beberapa kasus kudeta yang populer yaitu kudeta partai Bolshevik di Rusia, kudeta Muammar al-Qaddafi di Libya, dan kudeta Napoleon Bonaparte di Perancis.

Kudeta biasanya dilakukan dengan mengambil alih kontrol dari semua atau sebagian dari angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya.

Tidak seperti revolusi sosial yang terjadi secara bertahap, kudeta memaksakan perubahan kekuasaan dengan mengganti pemegang kontrol pemerintah secara cepat.

Baca juga: Isu Kudeta Militer di China, Jenderal Li Qiaoming Disebut Gantikan Xi Jinping Jadi Presiden

Kudeta Besar yang Terjadi di Dunia

1. Revolusi Rusia (1917)

Revolusi Rusia tahun 1917 adalah salah satu peristiwa politik paling eksplosif di abad kedua puluh.

Dikutip dari History, revolusi dengan kekerasan ini menandai berakhirnya dinasti Romanov dan berabad-abad kekuasaan Kekaisaran Rusia.

Arsitek Revolusi Bolshevik dan Pemimpin pertama Uni Soviet, Vladimir Lenin. (Britannica)

Selama Revolusi Rusia, kaum Bolshevik, yang dipimpin oleh revolusioner kiri Vladimir Lenin, merebut kekuasaan dan menghancurkan tradisi pemerintahan Tsar.

Bolshevik kemudian menjadi Partai Komunis Uni Soviet yang berakhir menjadi sebuah negara Uni Soviet.

2. Kudeta Iran (1953)

Ruhollah Khomeini (tengah) menyapa para pendukung setelah kembali ke Teheran, Iran, Februari 1979. (britannica)

Kudeta Iran dipicu oleh konflik minyak bumi.

Dalam hal ini, CIA mengatur kudeta Iran pada tahun 1953, dikutip dari History.

Mohammad Mosaddegh, Perdana Menteri Iran, memutuskan hubungan dengan Inggris, tidak membiarkan mereka terlibat dalam industri minyak Iran.

Inggris kemudian mendekati Amerika Serikat setelah CIA menyusun rencana rumit untuk menggulingkan pemerintah Iran.

Mereka menyebarkan propaganda anti-Mosaddegh, meyakinkan publik dan ulama Islam untuk melawan pemerintah.

Kudeta Iran ini dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Setelah kudeta pertama gagal, kudeta kedua mengakibatkan Mosaddegh menjadi tahanan rumah seumur hidup.

Iran menjadi tidak stabil dan Mohammad Reza Pahlavi berkuasa.

Monarki Pahlavi akhirnya digulingkan dalam revolusi Islam pada tahun 1979.

Baca juga: Pakar: Tidak Ada Tanda-tanda Kudeta Xi Jinping oleh Militer China

3. Kudeta Libya (1969)

Muammar al-Gaddafi pemimpin kudeta Libya pada 1 September 1969 (The Guardian)

Menurut ED Times, kudeta di Libya berkaitan dengan ditemukannya cadangan minyak hingga Libya menjadi negara kaya.

Namun, banyaknya kekayaan itu berada di tangan Raja Idris.

Memanfaatkan kebencian yang meluas terhadap Idris, Muammar al-Gaddafi, bersama dengan 70 rekan konspirator memimpin kudeta militer pada 1 September 1969.

Pemerintah baru melanjutkan untuk melibatkan prinsip-prinsip Islam ke dalam reformasi, menolak komunisme.

4. Brumare

Napoleon Bonaparte, pemimpin kudeta Brumare di Perancis (britannica)

Peristiwa Brumaire mengacu pada kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Napoleon Bonaparte untuk menggulingkan Direktori Prancis, menggantikannya dengan Konsulat.

Kudeta ini terjadi pada 9 November 1799, yaitu 18 Brumaire, Tahun VIII di bawah Kalender Republik Prancis.

Jenderal Bonaparte dituntut atas keamanan kedua Dewan.

Kemudian pagi itu Sieyès dan Roger Ducos mengundurkan diri sebagai Direktur.

Ketika dua Direktori enggan mengundurkan diri, Napoleon menyerbu ke kamar, dikawal oleh kekuatan kecil granat.

Meskipun mungkin tidak direncanakan, ini terbukti menjadi kudeta di dalam kudeta.

Momen ini sangat penting karena menempatkan Napoleon Bonaparte ke dalam kekuasaan hingga terjadinya Perang Napoleon.

Baca juga: Xi Jinping Kemungkinan Tengah Jalani Karantina, Pakar: Kudeta Militer Tak Mungkin Terjadi di China

5. Revolusi Kuba

Fidel Castro, pemimpin kudeta Kuba 1965 (britannica)

Kudeta di Kuba dipimpin oleh Fidel Castro, revolusi Kuba mengakibatkan tersingkirnya Presiden terpilih Fulgencio Batista pada 1 Januari 1959.

Fidel Castro mengambil alih pemerintahan dan membawa komunisme ke dalam kekuasaan.

Revolusi ini melibatkan unsur kekerasan, yang melibatkan senjata dan perang gerilya.

Pemerintah telah dijalankan oleh Partai Komunis Kuba sejak 1965.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Rumor Xi Jinping Dikudeta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini