TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe disebutkan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman melakukan 25 perjalanan ke luar negeri dalam kurun waktu delapan bulan terakhir.
Perjalanan ke luar negeri Lukas Enembe tersebut dilakukan pada Desember 2021 hingga Agustus 2022.
Menurut Boyamin Saiman, sebagian besar perjalanan Lukas Enembe ke luar negeri tersebut lebih banyak untuk melakukan kegiatan berjudi daripada berobat.
Baca juga: Tokoh Pemuda Tolikara Bantah soal Pernyataan Tambang Emas Milik Lukas Enembe
“Emang ada berobatnya, tapi sebagian besar untuk judi,” kata Boyamin Saiman seperti dikutip dari KompasTv, Rabu (28/9/2022).
Beberapa tujuan perjalanan ke luar negeri itu, kata Boyamin Saiman, ke Jerman, Malaysia, Australia, dan Singapura.
"Termasuk ada yang ke Jerman, ke Australia, ke Singapura, ke Genting Highland Malaysia, dan Filipina," kata Boyamin dalam Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu (25/9/2022).
Namun, Boyamin mengakui tidak mengetahui apakah perjalanan ke Jerman itu untuk keperluan berobat.
“Mestinya ke Jerman berobat. Tapi aku tidak tahu apakah ada izin Mendagri ke Jerman,” ujar Boyamin.
Di sisi lain, kuasa hukum Lukas, Aloysius Renwarin, mengatakan bahwa saat di Singapura, kliennya itu bermain gim untuk mencari hiburan di tengah menjalani perawatan kesehatan.
"Berdasarkan keterangan Pak Gubernur (Lukas Enembe -red), beliau ke Singapura yang saya tahu ada bermain di sana, bermain gim ya, kalau saya bilang," kata Aloysius dalam Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: Lukas Enembe Dua Kali Mangkir dari Panggilan KPK, KSP: Pejabat Seharusnya Beri Contoh
"Iya gim kasino di Singapura," jawab Aloysius saat ditanya jenis gim yang ia maksud.
Ia mengungkapkan, Lukas Enembe mengaku mencari hiburan saat dirinya menjalani perawatan kesehatan di Singapura.
"Beliau mengatakan, sebagai hiburan ketika beliau melakukan perawatan sakitnya di Singapura, dia mencari hiburan," ujarnya.
Terkait foto temuan MAKI yang menunjukkan Lukas Enembe di ruang kasino di sejumlah negara, Aloysius mengaku tidak tahu karena belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari sang gubernur.