Deflasi merupakan kondisi saat harga turun dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.
Secara langsung, deflasi akan berdampak pada pemilik usaha, baik penyedia barang mupun jasa.
Ketika individu dan unit bisnis kemudian berhenti mengeluarkan uang hal ini kemudian akan berdampak pada rusaknya ekonomi.
Baca juga: Penyebab Resesi: Terlalu Banyak Inflasi hingga Utang yang Berlebihan
3. Gelembung Aset
Gelembung Aset merupakan satu faktor penyebab terjadinya resesi.
Hal tersebut terjadi ketika banyak investor yang panik dan segera menjual sahamnya atau sering disebut sebagai 'kegembiraan irasional'.
Kegembiraan ini menggembungkan pasar saham dan real estate.
Hingga akhirnya gelembung tersebut pecah dan terjadilah panic selling yang dapat menghancurkan pasar dan kemudian menjadi penyebab resesi.
4. Guncangan Ekonomi yang Mendadak
Guncangan ekonomi yang mendadak dapat memicu resesi serta berbagai masalah ekonomi yang serius.
Mulai dari tumpukan hutang baik secara individu maupun perusahaan.
Banyak utang yang dimiliki kemudian otomatis membuat biaya pelunasannya juga meninggi.
Biaya dalam melunasi hutang tersebut lama-lama akan meningkat ke titik dimana mereka tidak dapat melunasinya lagi.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global Kian Dekati Jurang Resesi, Ini Indikasinya
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)