TRIBUNNEWS.COM - Resesi adalah suatu kondisi yang menunjukkan perekonomian suatu negara sedang memburuk.
Resesi dapat terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resesi merupakan kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri).
Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, pandemi Covid-19 menjadi satu di antara penyebab terjadinya resesi di sejumlah negara.
Pasalnya, akibat pandemi ini aktivitas ekonomi mulai terganggu sehingga menyebabkan pelemahan daya beli serta perlambatan ekonomi.
Selain itu, Resesi yang terjadi pada sejumlah negara tersebut bahkan menyebabkan peningkatan angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin.
Baca juga: Dampak Resesi Global bagi Indonesia, Serta Langkah Pencegahannya oleh Pemerintah
Penyebab Resesi Ekonomi
Dikutip dari laman Gramedia, resesi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Inflasi
Inflasi merupakan proses meningkatnya harga secara terus-menerus.
Sesungguhnya, Inflasi bukanlah suatu hal yang buruk.
Namun inflasi yang berlebihan dapat menjadi berbahaya, sebab akan membawa dampak resesi.
2. Deflasi Berlebihan
Deflasi dapat memberikan dampak yang lebih buruk terhadap resesi, dibanding Inflasi.