Namun saat selesai bersekolah, AH Nasution mendapatkan beasiswa untuk belajar mengajar di Sekolah Raja Bukittinggi pada tahun 1932.
Berselang tiga tahun tepatnya 1935, AH Nasution pindah ke Bandung untuk melanjutkan studinya.
Keinginan Nasution untuk menjadi guru kelamaan pudar. Ia tertarik menjadi prajurit untuk mengabdi negara.
Setelah lulus pada 1937, Nasution pun tetap menjadi guru dan sempat mengajar di Bengkulu dan Palembang.
Kehidupan di Militer
AH Nasution mulai bergabung di militer pada 1940.
Berkat keahliannya saat mengikuti pelatihan militer, Nasution mendapat pangkat kopral kemudian naik menjadi sersan.
Selain itu, Nasution naik pangkat menjadi perwira di Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang disebut KNIL.
Baca juga: Rantai Komando Militer Soeharto, Penumpasan G30S dan Simpatisannya di Indonesia
Dikutip dari tni.mil.id, Nasution menjabat sebagai kepala Staf Komandemen I/Jawa Barat dan merangkap menjadi Komandan Divisi I pada 11 Oktober 1945.
Di tahun yang sama, ia menjadi Panglima III Tentara Republik Indonesia (TRI).
Nasution juga pernah menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada 21 Juni 1966 hingga 1972.
Deretan jabatan AH Nasution
- Kepala Staf Komandemen I/Jawa Barat, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) (1945);
- Komandan Divisi I/Jawa Barat (1945);
- Panglima Divisi III Tentara Republik Indonesia (TRI) (1945);
- Panglima Divisi I/SIliwangi (1946);
- Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Mobil (1948) ;
- Wakil Panglima Besar Angkatan Perang/Kepala Staf Operatif, Markas Besar Angkatan Perang (1948);
Baca juga: LINK Live Streaming Film G30S PKI, Lengkap dengan Jadwal Tayang dan Sinopsis
- Panglima Markas Besar Komando Djawa (MBKD) Yogyakarta (1948);
- Panglima Tentara dan Teritorium Djawa (PTTD) (1948);
- Kepala Staf A.D. (KSAD) (1949 - 1962);
- Menteri Keamanan Pertahanan (1959);
- Menteri Keamanan Nasional (1960);
- Wakil Panglima Besar (1961);
- Wakil Menteri Pertama/Koordinator bidang Pertahanan-Keamanan (1962);
- Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Keamanan (1963);
- Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Keamanan (1964);
- Wakil Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi (Koti)/Kepala Staf Angkatan Bersenjata R.I (1966);
- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) (1966).
(Tribunnews.com/Pondra Puger)