TRIBUNNEWS.COM - Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) menyoroti soal perjudian yang dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe di Kasino.
Boyamin khawatir jika Lukas Enembe sengaja melakukan judi untuk melakukan pencucian uang atau money laundry.
Menurut Boyamin, bukan menjadi hal yang mustahil, apalagi di zaman sekarang banyak sekali upaya yang dapat dilakukan seseorang untuk melakukan pencucian uang.
"Ini (mungkin) modus baru bahwa dugaan judi ini adalah money laudry, karena ada fungsi penjamin."
"Karena di Australia itu ada otoritas yang sedang menyelidiki Kasino yang diduga untuk money laudry."
"Jangan sampai judi itu dilakukan untuk sarana pencucian uang."
Baca juga: MAKI Desak KPK Jemput Paksa Lukas Enembe, Singgung Kasus Setya Novanto: Terkesan Tebang Pilih
"(Yakni misalnya) penjudi itu pura-pura menaruh uang 100 juta di rekening Kasino, tetapi yang dipakai judi ternyata hanya 10 juta, dengan alasan capek-segala macam, lalu sisanya 90 juta ditarik. Balik lagi ke indonesia bersih kan, itu kira-kira."
"Bisa lagi orang (atau penjudi) yang (kelas) besar (dan punya uang banyak) bisa membeli saham di Kasino, kalaupun dia kalah, tapi keuntungannya masuk lagi ke dia."
"Dan saya yakin orang kelas mafia telah melakukan hal itu. Ini harus diwaspadai," tegas Boyamin Saiman dikutip dari YouTube PPATK Indonesia dalam Tema Fenomena Korupsi Kepala Daerah, Jumat (30/9/2022).
Penjamin ini, kata Boyamin, seperti manager tapi bukan manager, seperti makelar tapi juga bukan makelar.
"Penjudi ini seakan-akan telah direkomendasikan penjamin untuk berjudi dengan unlimited."
"Mau kalah berapa pun nggak masalah, karena yang akan membayar ya penjaminnya itu," sambung Boyamin.
Boyamin yakin Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hanya bisa mencari tahu soal adanya aliran masuk Rp 560 miliar ke rekening Kasino.
"Saya yakin PPATK yang merilis dugaan ada aliran masuk Rp 560 miliar itu hanya terbatas di situ membacanya, tapi tidak tau ini aliran dana untuk apa."
"Nah tugas saya sebagai detektif partikelir memperoleh foto dan data judi di Kasino, trip perjalanan pakai privat jet dan ditemani siapa," lanjut Boyamin.
Baca juga: Beda Versi soal Judi Lukas Enembe di Luar Negeri: MAKI Sebut Dilakukan Juli, Pengacara Katakan Sakit
Boyamin berharap, PPATK juga melakukan penelusuran terkait dengan perjalanan Lukas Enembe ke berbagai negara.
Bahkan, sebelum Covid-19 terjadi sekalipun, riwayat perjalanan Lukas Enembe perlu ditelusuri.
"Saya berharap PPATK menelusuri riwayat perjalanan Lukas Enembe ke berbagai negara, terutama sebelum Covid-19, jangan setelah Covid-19 saja, sehingga aktivitasnya ini (dapat terungkap)," kata Boyamin.
Sebagaimana dijelaskan Boyamin sebelumnya, ia mengaku memiliki bukti Lukas Enembe dalam keadaan sehat dalam beberapa bulan terakhir.
Lukas Enembe bahkan bolak-balik melakukan perjalanan dengan menggunakan jet pribadi ke sejumlah negara.
Data tersebut, kata Boyamin, didapat dari orang-orang yang sekitar Lukas Enembe.
Baca juga: MAKI Beberkan Lukas Enembe Main Judi di 3 Negara, KPK Buka Peluang Kembangkan ke TPPU
Mereka membenarkan ada dugaan permainan judi di tiga negara, yaitu Manila, Singapura, Malaysia.
Dari rekam data yang dimiliki MAKI, Lucas Enembe sangat aktif pergi ketiga negara ini.
Lukas Enembe juga dikabarkan melakukan perjalanan ke Australia dan Jerman.
Baca juga: Lukas Enembe Disebut Contoh Pejabat Tak Baik, Kasusnya Bisa Dihentikan dan Hanya Dibela Keluarganya
Tercatat, pada 4 Juni 2022 Lucas Enembe melakukan perjalanan dengan rute Singapura, bertolak ke Makassar dan mendarat di Jayapura
Berlanjut pada 10 Juli 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste kemudian Australia.
Dan terakhir pada 15 Agustus 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste, Australia.
"Jadi menurut saya cukup sehat, berkaitan dengan rencana pemanggilan KPK, mestinya bisa didatangi," kata Boyamin dikutip dari Kompas Tv, Selasa (28/9/2022).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)