Laporan mengatakan banyak korban terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, menyebabkan kepanikan di antara pendukung di Stadion Kanjuruhan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengatakan lebih dari 120 orang meninggal dunia.
Para pejabat masih mengumpulkan jumlah korban yang terluka, tambahnya.
Laporan terbaru menyebut 129 orang tewas, termasuk dua petugas polisi.
“Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena kekacauan, berdesakan, terinjak-injak dan mati lemas,” tegas Wiyanto.
Ia menambahkan bahwa total korban yang terluka dipastikan lebih dari seratus orang.
Korban dirujuk ke rumah sakit setempat yang berbeda di sekitar Stadion Kanjuruhan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)