News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Ni Luh Djelantik, Ketua DPP yang Keluar dari NasDem Usai Anies Baswedan Diumumkan Jadi Capres

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Ketua DPP NasDem, Ni Luh Djelantik memutuskan keluar dari NasDem setelah NasDem resmi usung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Gaji pertamanya langsung Niluh Djelantik gunakan untuk membeli sepatu di kawasan Blok M, Jakarta.

Pilihan Niluh Djelantik jatuh pada sepatu bertumit tinggi seharga Rp 15 ribu untuk bekerja di kantor.

Akhir tahun 2001, Niluh Djelantik kembali ke Bali dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan fesyen Paul Ropp milik pengusaha Amerika Serikat.

Saat itu Niluh Djelantik dipercaya memegang kendali sebagai Direktur Marketing dan membuat Paul Ropp berkembang pesat.

Di tahun 2002, penjualan naik hingga 330 persen, butik pun bertambah hingga 10 lokasi.

Namun di tahun 2003 Niluh Djelantik meninggalkan pekerjaannya sebagai marketing karena dalam rangka ekspansi perusahaan.

Ekspansi perusahaan membuat Niluh Djelantik mengkompensasikan dengan jam kerjanya yang panjang dan berpergian keluar negeri setiap saat untuk melakukan trade show dan juga membuka pasar bagi perusahaan itu.

Karena pekerjaan yang padat, Niluh Djelantik jatuh sakit dan dokter mengingatkan untuk tidak berpergian jauh sekurangnya dalam waktu enam bulan padahal pekerjaannya menuntut Niluh Djelantik untuk berpergian ke beberapa negara.

Niluh Djelantik yang saat itu berdomisili di New York akhirnya memutuskan untuk kembali ke Bali lagi.

Karena obsesinya terkait tiap perempuan seharusnya bisa memakai sepatu bertumit tinggi dengan nyaman, Niluh Djelantik akhirnya memberanikan diri untuk melahirkan produk sepatu bernama 'NILOU' di kawasan Kerobokan.

Saat itu Niluh Djelantik bermodalkan uang sebesar Rp 33 juta.

Nama 'NILOU' terbentuk dari slang lafal Niluh di lidah bule dan menciptakan peluang bertemu dengan Cedric Cador.

Cedric Cador adalah sosok yang terbiasa memasarkan produk Indonesia di Eropa.

Koleksi pertama NILOU pun langsung terkenal di Prancis dan banjir pesanan hingga 4 ribu pasang.

Di tahun 2004, Niluh mendapatkan kontrak outsource dari jaringan ritel Topshop yang berpusat di Inggris dan membuat pintu perdagangan ke Eropa makin melebar.

Di tahun yang sama, seorang perempuan asal Australia berkunjung ke gerai NILOU di kawasan Seminyak, Bali.

Dia adalah Sally Power yang mengaku terkesan dengan sepatu NILOU dan menawarkan diri untuk menjadi distributor di negaranya, Australia.

Nama NILOU semakin dikenal, bahkan desainer-desainer internasional yang berproduksi atau mencari inspirasi di Bali ikut memakai produk NILOU.

Hubungan profesional mendesainkan sepatu untuk perancang-perancang busana dunia seperti Nicola Finetta, Shakuhachi, Tristanblair, dan Jessie Hill pun terbentuk.

Saat NILOU baru lahir, Niluh Djelantik membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk menyelesaikan satu desain sepatu.

Membutuhkan waktu lama karena perlu berdiskusi dengan pengrajin.

Untuk membedakan NILOU dengan produsen sepatu lainnya, merek ini fokus pada pembuata sepatu bertumit tinggi antara 10 cm hingga 12 cm menggunakan bahan baku yang kebanyakan dari kulit asli, kuningan, kayu, hingga manik-manik.

Di awal berdiri, NILOU hanya memiliki dua karyawan yang hanya mampu memproduksi tiga pasang sepatu dan itupun hanya untuk barang pajangan.

Setelah berkembang, NILOU memiliki kapasitas produksi hingga 200 pasang sepatu per bulan dan dibantu puluhan karyawan serta tiga asisten kepercayaan Niluh Djelantik.

Diketahui, kini NILOU sudah memiliki 36 butik di 20 negara yaitu di Australia, Amerika Serikat, Prancis, Jepang, dan Uni Emirat Arab.

Di tahun 2007, Niluh Djelantik mendapat tawaran dari agen di Australia dan Prancis untuk melebarkan sayap.

Kemudian NILOU diproduksi secara massal di China dengan iming-iming sejumlah besar saham namun ditolak oleh Niluh Djelantik.

Alasannya, Niluh Djelantik tidak ingin cintanya yang melekat pada setiap sepatu yang dihasilkan di workshop diganti oleh produksi mesin atas nama kapitalisme.

Kemudian cobaan datang karena nama mereka NILOU yang sudah mendunia ternyata sudah didaftarkan oleh pihak lain yang memaksa Niluh Djelantik membunuh merek NILOU.

Tahun 2008, Niluh Djelantik bangkit dengan membangun lagi usahanya dan memproduksi sepatu bermerek 'Niluh Djelantik'.

Sebelum memulai dengan merek baru tersebut, 'Niluh Djelantik' sudah memikirkan mereka pengganti dan berkonsentrasi mebangun merek luar dengan cara mendesain, men-development dan memproduksi serta menyerahkan modal ke merek itu.

Akhirnya, agar tidak terulang, nama merek 'Niluh Djelantik' pun langsung dipatenkan.

Pada tahun 2011, merek 'Niluh Djelantik' telah menembus Global Switzerland yang merupakan sebuah retailer terkemuka di Eropa.

Tak hanya itu, juga membentuk kerjasama dengan retailer terkemuka untuk membuka 'Niluh Djelanti' di Rusia.

Beberapa artis Hollywood pun juga pernah menggunakan karyanya seperti, Gisele Bundchen, Tara Reid, Uma Thurman, Robyn Gibson, Paris Hilton, hingga Julia Roberts.

Tak hanya menjual alas kaki siap pakai, Niluh Djelantik juga memproduksi sepatu custom lewat proses pengepasan ukuran kaki di butiknya di Bali.

Baca juga: NasDem Deklarasikan Anies Jadi Capres, Pengamat: Uji Kekuatan Empat Poros King Maker

Dalam satu bulan, Niluh Djelantik bisa memproduksi 200 pasang sepatu dengan bantuan 15 pengrajin.

Harga sepatunya memang terbilang mahal karena menonjolkan eksklusivitasnya.

Harga jual satu pasangnya dibanderol mulai dari Rp 1,4 juta hingga Rp 5 juta.

Satu pasang sepatu bisa dihasilkan dalam waktu berkisar dua hari atau seminggu.

Kini Niluh Djelantik memiliki tiga toko di Indonesia, di antaranya Niluh Djelantik Outlet 144 yang terletak di Jalan Raya Kerobokan, Bali kemudian Niluh Djelantik Flagship Store 88 AB, jalan Petitenget, dan Niluh Djelantik Jakarta 74A, di Jalan Kemang Timur Raya, Jakarta Selatan.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunBali) (Tribunnewswiki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini