Sehingga Nabi Muhammad SAW mendapat gelar Al Amin yang artinya 'orang yang jujur'.
Mawi Khusni juga mengatakan jika ada beberapa versi sejarah mengenai Maulid Nabi.
Ada yang berpendapat, Maulid Nabi Muhammad SAW ini pertama kali muncul pada jaman Salahuddin al-Ayyubi.
Salahuddin al-Ayyubi menganjurkan umatnya untuk memperingati Maulid Nabi guna membangkitkan semangat jihad kaum muslim.
Saat itu Salahuddin al-Ayyubi dan kaum muslin dalam keadaan berperang melawan tentara salib.
Namun, pendapat tersebut menuai pro kontra.
"Ada sebagian kalangan yang menolak jika Salahuddin al-Ayyubi sebagai pelopor Maulid Nabi, karena tidak ditemukan dalam catatan sejarah", imbuh Mawi Khusni.
Selain itu, dalam kitab karya Jalaluddin as-Suyuthi tertulis bahwa pertama kali yang melakukan Maulid Nabi itu Raja Al Muzhaffar.
Raja Al Muzhaffar merupakan penguasa wilayah Irbil (sekarang Irak).
Al Muzhaffar dikenal sebagai raja pemberani, pahlawan, dermawan, dan raja yang sangat adil.
Terdapat juga pendapat lain, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan oleh Al Muiz Lidinillah.
Al Muiz Lidinillah merupakan Khalifah Fatimiyah yang berasal dari Mesir dengan Mazhab Syiah.
Kemudian dari Mazhab Sunni, pertama kali yang mengadakan Maulid Nabi yaitu Syamsud Daulah.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)