“Kekerasan memang terjadi melakui video yang tersebar, ada yang ditendang ada yang kena kungfu. Tentu semua juga melihat,” tambahnya.
Selain itu, pihak Komnas HAM mengaku masih akan melakukan penelusuran lebih dalam soal gas air mata yang ditembakkan petugas kepolisian ke arah tribune.
Choirul Anam tak menampik jika adanya gas air mata membuat situasi semakin genting.
“Soal penggunaan gas air mata kami sedang telusuri. Kami lihat anatomi stadion pasca pertandingan seperti apa. Agar melihat secara objektif. "
"Seandainya tidak ada gas air mata maka tidak ada hiruk pikuk. Kami juga sedang telusuri karakter lukanya. Agar bisa melihat peristiwa kemarin seperti apa,” ujarnya.
Selain itu Komnas HAM juga tengah mendalami dugaan penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa.
"Makanya saat kami ingin mendapatkan info itu, kami ingin mendapatkan anatomi dari Stadion Kanjuruhan ketika terjadinya peristiwa itu. Bagaimana exit strateginya?, Konsentrasi massa di mana?. Termasuk korban ini paling banyak jatuhnya di mana? itu sedang kami dalami,” jelasnya. (tribun network/thf/Suryamalang.com)