TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai NasDem, Achmad Effendy Choirie merespons sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai 'Partai Biru' lepas dari pemerintahan.
Menurutnya, tidak ada niatan NasDem lepas dari pemerintahan, meski telah menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 pilihan partainya.
Gus Choi, sapaannya, menjelaskan sindir-menyindir di dunia politik adalah hal biasa.
Hanya saja, perlu adanya pemahaman dan penjelasan agar tidak memperkeruh suasana.
"Cuma kita harus kembali kepada substansi kembali kepada makna yang sesungguhnya bahwa NasDem berkoalisi dengan pemerintahan sekarang itu kan hasil pemilu hasil pemilu 2019 sampai 2024."
"Jadi itu NasDem, saya kira selama mendukung Jokowi tidak pernah aneh-aneh," kata Gus Choi dikutip dari tayangan Kompas Tv, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Anies Baswedan kepada Ribuan Kader Demokrat: Salam Hangat dari Balai Kota
Ia menyebut komitmen NasDem untuk membela pemerintahan tidak berubah dari Pilpres 2014 hingga saat ini.
"Nah itu yang harus diketahui harus menjadi komitmen bersama dan itu juga harus dipahami oleh koalisi yang lain," kata Gus Choi.
Gus Choi berharap semua pihak tetap menyebarkan nilai positif, meskipun dia berada di pihak yang pro kontra sekalipun.
"Jangan membuat pesemon-pesemon atau ledekan-ledekan yang sesungguhnya merusak psikologi, merusak hubungan."
"Sekjen PDIP ini kan sering melakukan statement yang memiliki ini, makna yang kurang bersahabat."
"Padahal kita padahal kita ini berpolitik itu harus, meskipun beda itu harus bersahabat dengan yang pro maupun yang kontra."
Baca juga: PKS Jalin Komunikasi Intensif dengan NasDem dan Demokrat Pasca Pertemuan Anies-AHY
"Apalagi kita dalam satu pemerintahan itu yang pertama," sambung Gus Choi.
Selanjutnya, mengenai pemilihan Anies Baswedan sebagai Capres pilihan NasDem, menurut Gus Choi hal itu sah-sah saja.
Pasalnya di tahun 2024, masa jabatan Jokowi juga telah selesai.
"Yang kedua konteks kita mendukung Mas Anies itu kan untuk Pemilu 2024, bukan konteks untuk mengganti pemerintahan sekarang."
"Ketika kita terpisah atau berpisah dari pemerintahan Jokowi setelah 2024 itu kan memang Jokowi sudah tidak presiden lagi," jelas Gus Choi.
Kemudian ada lagi, beberapa partai lain telah membuat koalisi terlebih dahulu.
Seperti di antaranya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), ada Prabowo dengan PKB.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Optimalkan Bonus Demografi untuk Penguatan Perekonomian Indonesia
Gus Choi pun mempertanyakan mengapa mereka yang berkoalisi tidak dianggap anti-pemerintahan.
"Ada apa di otak dan hati mereka itu ada apa?"
"Karena setiap narasi itu mencerminkan hati dan pikirannya, apakah buruk atau baik," jelas Gus Choi.
Pernyataan Hasto Kristiyanto
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyidir bendera biru disobek untuk tetap menggantikan bendera merah putih di Hotel Yamato dulu.
"Pada saat di Hotel Yamato, bendera merah, putih, biru, yang warna birunya itu dilepas."
Baca juga: PKS Jalin Komunikasi Intensif dengan NasDem dan Demokrat Pasca Pertemuan Anies-AHY
"Dan ternyata Birunya di pemerintahan Pak Jokowi sekarang juga terlepas karena sudah punya calon sendiri," kata Hasto dikutip dari Kompas Tv.
Tentu sindiran ini mengarah pada NasDem yang lebih dulu memilih Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)