TRIBUNNEWS.COMĀ - Banda Neira atau Banda Naira merupakan pulau indah yang berlokasi di Kepulauan Banda, Maluku Tengah.
Mengutip dari bpkp.go.id, Banda Neira dulunya menjadi pusat perdagangan pala dan fuli di dunia.
Pulau Banda Neira juga dikenal sebagai kepulauan rempah-rempah, karena menjadi satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi hingga pertengahan abad ke-19.
Namun dalam sejarahnya, anggota VOC pun membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya di tahun 1621.
Maka tak heran jika Banda Neira ini dikenal sebagai perkampungan yang memiliki wisata alam dan wisata sejarah.
Karena tak hanya memiliki pemandangan yang indah, pulau ini juga miliki sejarah yang panjang.
Baca juga: 7 Provinsi di Luar Pulau Jawa Alami Peningkatan Kasus Covid-19
Di pulau Banda Neira masih banyak bangunan-bangunan khas gaya Belanda yang dulunya dijadikan tempat pertahanan tentara VOC.
Keindahan pulau Banda Neira juga ditambah dengan kerahaman masyarakatnya pada lingkungannya.
Di Banda Neira belum banyak mobil atau motor berlalu lalang di jalanan, karena mereka lebih memilih untuk berjalan kaki.
Benteng Belgica jadi salah satu benteng VOC yang dibangun di atas sebuah bukit dan bisa ditempuh hanya dalam 10 menit berjalan kaki dari Delfica Guest House.
Tempat ini berada di sebelah barat daya Pulau Neira dan terletak pada ketinggian 30 meter dari permukaan laut.
Pemandangan yang disajikan juga sangat menawan, di sekelilingnya berdiri benteng-benteng yang dibangun pada tahun 1611 di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Bot ini.
Selain itu, disana Anda juga bisa melihat ke segala penjuru pulau, karena lokasinya yang sagat strategis.
Baca juga: Wadah Pemandu Wisata di Pulau Banda Terbentuk, Ini Upaya HPI Kembangkan Pariwisata
Dikutip dari whc.unesco.org, sebagian orang yang tinggal di Banda Neira ini berprofesi sebagai nelayan, karena pulau tersebut didominasi dengan pesisir.
Dalam hal mata pencaharian, nelayan bergantung pada terumbu karang untuk menangkap ikan pelagis yang lebih besar yang dijual secara komersial.
Kepulauan Banda menjadi contoh luar biasa dari lanskap budaya, di mana unsur-unsur alam dan budaya saling terkait.
Lingkungan laut Kepulauan Banda tidak hanya unik karena menyediakan kondisi khusus untuk pertumbuhan pala, namun juga karena mendukung kehidupan laut bawah laut dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa juga.
Pulau Banda ini juga memiliki tingkat ketahanan yang unik yang dibuktikan dalam kasus pertumbuhan kembali terumbu yang cepat pulih setelah terjadinya letusan Gunung Api di sana.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Banda Neira