News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Kilas Balik Jokowi 4 Kali Ingatkan Usut Tuntas Kasus Brigadir J Jelang Ferdy Sambo Diadili

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi pernah memperingatan sebanyak empat kali terkait penanganan kasus pembunuhan Brigadir J. Berikut deretan pernyataan tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Ferdy Sambo akan diadili pada Senin (17/10/2022) pukul 10.00 WIB di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Sebelum disidangkan esok, penanganan kasus yang menyeret Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir J sempat menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tak tanggung-tanggung, Jokowi sampai empat kali memperingatkan agar Polri mengusut tuntas terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Bahkan terbaru, Jokowi juga sempat menyinggung soal kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo sebagai penyebab Polri mengalami penurunan terkait indeks kepercayaan publik.

Berikut Tribunnews.com rangkum terkait peringatan dari Jokowi soal pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret lima tersangka pembunuhan dan tujuh tersangka obstruction of justice ini.

Peringatan Pertama 12 Juli 2022: Desak Proses Hukum Dilakukan

Peringatan pertama Jokowi terkait penanganan kasus pembunuhan Brigadir J terjadi pada 12 Juli 2022 saat berkunjung ke Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang, Jawa barat.

Baca juga: Jelang Ferdy Sambo Diadili, Inilah Pengakuan Bharada E Soal Kematian Brigadir J Dulu dan Kini

Saat itu, Jokowi meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut kasus penembakan terhadap Brigadir J itu.

"Proses hukum harus dilakukan," ujar Jokowi saat itu.

Peringatan Kedua 13 Juli 2022, Minta Tidak Ditutupi

Berselang sehari, Jokowi kembali membicarakan terkait kasus pembunuhan Brigadir J saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Merdeka pada 13 Juli 2022.

Ketika itu, Jokowi mengaku telah memerintahkan Listyo untuk menuntaskan dan mengungkap kebenaran kasus apa adanya.

"Tuntaskan. Jangan ditutupi, terbuka. Jangan sampai ada keraguan dari masyarakat," tegas Jokowi.

Peringatan Ketiga 21 Juli 2022: Jokowi Sebutkan 3 Poin Wajib yang Perlu Dilakukan

Jokowi (kiri) dan Ferdy Sambo (kanan). (Istimewa/Sekretariat Presiden)

Tanggapan terkait kasus pembunuhan Brigadir J kembali dilontarkan oleh Jokowi pada 21 Juli 2022 lalu.

Pada saat itu, ia tengah mengunjungi obyek wisata Pulau Rinca, Nusa Tenggara Barat.

Jokowi menyampaikan ada tiga poin yang perlu dan wajib dilakukan polisi dalam menuntaskan kasus ini.

Pertama, Jokowi meminta agar kasus tewasnya Brigadir J diusut tuntas.

Kemudian, Polri diminta agar memberikan keterangan apa adanya.

Baca juga: Hadir di Sidang Perdana Ferdy Sambo Besok, Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Persiapannya

Terakhir, Jokowi meminta agar Polri transparan.

"Saya kan udah sampaikan usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Transparan, sudah," ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Peringatan Keempat 9 Agustus 2022: Jokowi Singgung Kepercayaan Publik

Jokowi kembali memberikan peringatan untuk keempat kalinya terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Jokowi kembali menegaskan agar kasus tewasnya Brigadir J harus diusut tuntas dan diungkap kebenarannya secara apa adanya.

Hal ini diungkapkan Jokowi seusai meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa (9/8/2022).

"Sejak awal saya sampaikan, usut tuntas, jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutupi, ungkap kebenaran apa adanya," katanya.

Jokowi juga mengingatkan, kepercayaan masyarakat terhadap Polri dipertaruhkan terkait penanganan kasus ini.

"Sehingga jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting. Kapolri apapun tetap kita jaga," tegasnya.

Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Lihat Upaya Ferdy Sambo Lepas dari Jerat Hukum, Korbankan Bharada E

Terbaru, Jokowi kembali menyinggung soal kasus Brigadir J di depan ratusan personel Polri saat acara pengarahan di Istana Kepresidenan pada Jumat (14/10/2022).

Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pertemuan dengan jajaran Polri, Jumat (14/10/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Jay)

Namun, ia tidak memberikan peringatan secara langsung terkait penanganan kasus tersebut.

Tetapi, Jokowi menyinggung kasus pembunuhan Brigadir J yang membuat indeks kepercayaan publik menjadi rendah terhadap Korps Bhayangkara.

Dirinya pun mendorong agar Polri bekerja keras untuk kembali mengembalikan kepercayaan publik.

“Di November itu (kepercayaan publik terhadap Polri) masih 80,2 (persen), sangat tinggi, bukan tinggi, sangat tinggi sekali."

"Sekarang, kemarin Agustus, berada di 54 (persen), jatuh, terlentang, rendah sekali," ujarnya dikutip dari YouTube Sekreatariat Presiden.

Menurutnya, kasus Ferdy Sambo menjadi titik awal indeks kepercayaan publik terhadap Polri menjadi jatuh.

"Tetapi begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya, dan jatuh ke angka yang paling rendah," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Pravitri Retno Widyastuti)

Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini