News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gangguan Ginjal

Puan Maharani Minta Pemerintah Gencarkan Edukasi Publik soal Kasus Gagal Ginjal Akut terhadap Anak

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Demokrasi-Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani saat ditemui awak media di Pondok Pesantren Mahasina, Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (21/9/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah menggencarkan edukasi kepada masyarakat terkait fenomena kasus gagal ginjal akut misterius yang ditemukan pada anak.

Selain itu, instruksi agar penggunaan obat cair kepada anak disetop sementara juga harus disosialisasikan secara masif.

“Kasus gagal ginjal akut misterius kepada anak cukup mengkhawatirkan melihat tingginya angka kematian. Pemerintah harus melakukan edukasi kepada masyarakat secara optimal terkait persoalan ini melalui berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media,” kata Puan dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022).

Seperti diketahui, sejauh ini sudah ditemukan 206 anak kasus gagal ginjal akut di Indonesia yang belum diketahui penyebabnya. Sebanyak 99 anak di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, kasus 70 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal juga ditemukam di Gambia, Afrika Barat, dan dilaporkan berkaitan dengan konsumsi obat yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol lantaran melampaui batas wajar.

Kemungkinan serupa di Indonesia tengah didalami para ahli termasuk BPOM RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Untuk itu, Kemenkes meminta agar penggunaan obat cair dihentikan sementara, khususnya pada anak.

Kemenkes juga mengimbau agar penggunaan dan penjualan obat dalam bentuk cair atau sirup disetop untuk sementara waktu, termasuk di apotek, hingga riset terkait kasus gagal ginjal berhasil mengungkap fakta atau temuan baru.

“Pastikan seluruh tenaga kesehatan telah memahami untuk menunda sementara waktu pemberian resep obat cair untuk anak, serta membantu memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujar Puan.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengatakan, petugas di fasilitas kesehatan menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait fenomena gagal ginjal akut pada anak.

Puan menyebut, edukasi publik juga dapat dibantu oleh aparatur desa serta memanfaatkan kader-kader Posyandu.

“Edukasi publik ini penting karena masih banyak masyarakat yang belum mengenali gejalanya dan tindakan apa yang harus dilakukan jika anak-anak mengalami gangguan ginjal akut," ujar Eks Menko PMK itu.

Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut yang Khas pada Anak Menurut Kemenkes

Menurut Puan, kesimpangsiuran informasi soal kasus gagal ginjal akut pada anak harus dihindari karena dapat menimbulkan kepanikan serta ketakutan warga.

Apalagi, banyak informasi yang belum dipastikan kebenarannya beredar di masyarakat.

“Karena jika masyarakat tidak mengenali gejala penyakit tersebut, maka penanganan penyakit tersebut akan terlambat dilakukan dan akhirnya berujung pada kematian sebagaimana 11 pasien gagal ginjal akut yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu,” kata Puan.

Puan pun meminta Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan agar terus berkoordinasi dengan Pemerintah dalam mengatasi persoalan fenomena kasus gagal ginjal akut pada anak.

DPR RI mendorong supaya riset yang tengah dilakukan Pemerintah dapat dengan cepat menemukan penyebab persoalan kesehatan ini.

“Saya juga menginstruksikan kepada anggota DPR RI yang saat ini sedang memasuki masa reses untuk membantu memberi edukasi dan sosialisasi kepada warga serta memantau kasus gagal ginjal akut pada anak di dapilnya masing-masing,” imbau Puan.

Lebih lanjut, Puan  mengimbau apotek dan tempat-tempat yang menjual obat pasaran mengikuti arahan dari Pemerintah untuk tidak dulu menjual obat sirop anak. Puan mengatakan, mengantisipasi jauh lebih baik.

“Ini demi kebaikan dan keselamatan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” sebutnya.

Baca juga: Kemenkes Anjurkan Penggunaan Tablet dan Kapsul untuk Cegah Gangguan Ginjal pada Anak

Kepada masyarakat, Puan menyarankan untuk  melakukan langkah-langkah seperti kompres air hangat, mencukupi kebutuhan cairan, dan menggunakan pakaian tipis apabila anaknya mengalami demam.

“Jika ternyata langkah-langkah tersebut belum berhasil dan terdapat indikasi bahaya, segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan,” pungkas Puan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini