TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) dan anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) menggelar acara penanaman perdana tanaman jagung hibrida secara modern di Kampung Sidey Baru, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (20/10/2022).
Untuk tahap awal, penanaman jagung dilakukan di lahan seluas 10 hektar.
Angka ini akan segera berkembang karena total ada 100 hektar lahan tidur yang telah disiapkan.
Penanaman jagung perdana dimulai Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN Made Kartikajaya, diikuti Koordinator PMI Provinsi Papua Barat Simon Tabuni, para petani milenial, perwakilan kelompok tani, dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Manokwari.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, BIN Bina Pemuda Fakfak Kembangkan Pertanian Jagung dan Peternakan Sapi
Petani milenial sekaligus anggota PMI, Arnold Moktis (34) mengatakan, penanaman jagung yang dilakukan di lahan kelompok tani Sumber Rezeki yang merupakan mitra binaan PMI ini bisa terlaksana berkat dorongan BIN.
Selanjutnya PMI akan melakukan pendampingan mulai dari penanaman, perawatan hingga pemasaran.
PMI dan BIN menyiapkan off-stakernya.
Arnold menjelaskan selama ini para petani di wilayahnya masih menggunakan alat manual dalam bertanam jagung, serta selalu kebingungan untuk menjual jagung ketika sudah panen.
Namun dengan adanya PMI bersama BIN, petani telah mulai bertani jagung secara modern.
Serta, ke depan petani juga tidak kebingungan akan menjual kemana hasil panennya.
Sebab, PMI atas dorongan BIN telah bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk membeli hasil panen mereka.
Para petani merasa senang dan bersemangat untuk bertani jagung.
"Mewakili Papua Muda Inspiratif dan petani milenial, kami sangat bangga dan bersyukur karena momen yang berlangsung hari ini luar biasa. Ini yang menjadi harapan kami selama ini bisa terwujud," kata Arnold didampingi Made Kartikajaya usai acara penanaman dilansir dari keterangan yang diterima, Jumat (21/10/2022).
Arnold menyatakan akan merangkul semua petani, pemuda hingga mama-mama Papua untuk ikut bertani jagung untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Secara umum, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat.
Menurut Arnold, program PMI bersama BIN ini bisa memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.
"Kami akan merangkul semua petani, mama-mama yang ada, untuk mari kita olah tanah agar tidak berantakan begitu saja, tapi ada manfaatnya, supaya mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran di Sidey, lebih umum untuk bangsa dan negara ini," katanya.
Penanaman jagung diperkirakan akan berlangsung selama 7 hari ke depan.
Target panen akan dilakukan pada Januari 2023.
Kadis Pertanian Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengaku kagum dengan apa yang telah dilakukan PMI bersama BIN.
Sebab, penanaman jagung hibrida dipersiapkan mulai dari bibit, alat hingga nanti pemasarannya.
Kukuh mengakui pemasaran hasil panen selalu menjadi masalah utama pertanian jagung di wilayahnya.
Pemkab Manokwari menyatakan kesiapannya untuk mendukung PMI dalam rangka mempercepat kesejahteraan masyarakat, termasuk menyiapkan lahan untuk pertanian hingga peternakan.
"PMI dengan dukungan dari BIN ini luar biasa, mudah-mudahan ini bukan yang pertama atau terakhir. Ini awal untuk membuka hal-hal yang lebih besar lagi, Pemkab Manokwari siap mendukung dan kita berharap kolaborasi ini tetap berjalan," katanya.
Acara tanam jagung perdana ini dinamai 'Penanaman Jagung Hibrida Perdana bersama Pembina Utama PMI, Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari, Stakholders dan Petani Milenial Papua Muda Inspiratif' dengan tema 'Menjaga Ketahanan Pangan Kita'.
Program pengembangan pertanian ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, yang ditindaklajuti oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya.
PMI sendiri adalah sebuah organisasi binaan BIN yang memiliki tugas membawa semangat baru bagi anak-anak muda di Papua dan Papua Barat untuk mengimplementasikan potensi dan ide kreatifnya dalam rangka mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih.
Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.