TRIBUNNEWS.COM - Irjen (Purn) Maman Supratman buka suara atas kasus narkoba yang menyeret sang anak, AKBP Dody Prawiranegara.
Seperti diberitakan sebelumnya, AKBP Dody Prawiranegara masuk dalam pusaran kasus narkoba yang juga menjerat Irjen Teddy Minahasa.
Di mana kasus itu ada saat AKBP Dody menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi, sedangkan Irjen Teddy menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Kini keduanya merupakan tersangka kasus dugaan pengedaran narkoba.
Diketahui selain AKBP Dody dan Irjen Teddy, pihak kepolisian juga menangkap polisi lainnya, yakni Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, dan Aipda Achmad Darwawan.
Dan ada lima tersangka lainnya yang merupakan warga sipil.
Baca juga: Tangis Ayah AKBP Dody Prawiranegara, Kaget Anaknya Tersandung Kasus Narkoba: Saya Disambar Geledek
Mereka diduga terlibat dalam penjualan narkoba yang merupakan barang bukti hasil tangkapan Polres Bukittinggi.
Menanggapi hal tersebut Ayah AKBP Doddy Prawiranegara yang seorang purnawirawan polisi mengaku kaget saat mengetahui sang anak tersandung kasus narkoba.
Irjen (Purn), Maman Supratman kaget sekaligus tak percaya.
Dirinya pun mengatatakan bahwa AKBP Doddy tidak terlibat dalam kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa.
Sambil menangis Irjen (Purn) Maman Supratman mengatakan dirinya yakin AKBP Dody Prawiranegara mendapat tekanan dari atasannya.
"Saya yakin dia mendapatkan tekanan dari pimpinan," pungkasnya.
Diketahui, saat itu jabatan Kapolres Bukittinggi lebih rendah dari Kapolda Sumatera Barat, yang diemban oleh Irjen Teddy Minahasa.
"Hari ini saya kecolongan betul, saya seperti disambar geledek," kata Irjen (Purn) Maman Supratman, dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Minggu (23/10/2022).
Dirinya pun juga mengatakan sang anak berprestasi.
Lanjutnya, saat sang anak ditugaskan di suatu tempat, lantas mendapatkan penghargaan.
"Kenapa saya bilang anak saya berprestasi? setiap dia ditugaskan di suatu tempat pasti dia mendapatkan penghargaan," katanya.
Irjen (Purn) Maman menyebut contohnya sang anak pernah mendapat penghargaan Kapolsek itu nomor 1 hingga Kapolres nomor 1.
Baca juga: Irjen Teddy Minahasa Tunjuk Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum, Gantikan Henry Yosodiningrat ?
"Kenapa saya bilang dia berprestasi karena dia bertanggung jawab kepada keluarganya, dia menghormati saya sebagai orang tuanya," lanjut Irjen (Purn) Maman Supratman sembari menangis.
Pihaknya juga menceritakan sang anak pernah akan disuap saat menangani kasus besar.
Namun hal tersebut ditolak oleh AKBP Dody Prawiranegara.
"Waktu dia menangani kasus besar di Bukittinggi dia mau disuap Rp 10 miliar ditolak sama dia."
Klaim Irjen Teddy Minahasa Rugi Rp20 M Usai Dibohongi Linda, Bahkan Diajak Kerja Sama Jual Pusaka
Irjen Pol Teddy Minahasa mengklaim mengalami kerugian dari kantor pribadi hingga hampir Rp 20 miliar.
Kerugian tersebut lantaran dirinya ditipu oleh seseorang, soal informasi adanya penyelundupan narkoba seberat 20 ton lewat jalur Laut China Selatan.
Orang yang menipu Teddy tersebut yakni Anita alias Linda.
Berangkat dari informasi palsu tersebut, Irjen Teddy Minahasa merugi karena sempat melakukan operasi penangkapan.
Hal ini diungkapkan Teddy dalam keterangannya.
Baca juga: Mantan Kapolres Bukittinggi dan Saksi Kunci Kasus Irjen Teddy Minahasa Minta Perlindungan LPSK
Diketahui penipuan tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian Irjen Teddy Minahasa terjerumus dituduh turut serta menjual narkoba.
Teddy mengatakan, dirinya mendapat laporan informasi palsu dari Linda pada pada 23 Juni 2022.
“Ada orang yang pernah menipu saya soal informasi penyelundupan narkoba sebesar 2 ton melalui jalur laut bernama Anita alias Linda, yang membuat saya rugi hampir Rp 20 miliar untuk biaya operasi penangkapan di Laut China Selatan dan sepanjang Selat Malaka dari kantong pribadi,” ucap Teddy dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Dikatakan Teddy juga, setelah penipuan, Linda masih sempat meminta Teddy Minahasa untuk melakukan kerjasama.
Setelah memberikan informasi palsu, Linda kembali meminta bantuan Teddy untuk menjual pusaka kepada Sultan Brunei Darussalam.
Bahkan Linda meminta biaya operasional untuk berangkat ke Brunei.
Namun, permintaan itu ditolak Irjen Teddy Minahasa dan mengalihkan tawaran itu dengan perkenalan kepada AKBP D yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolres Bukit Tinggi.
Hal ini juga berhubungan dengan AKBP D yang masih memiliki barang sitaan narkoba.
Dalih Teddy, niat awalnya memperkenalkan AKBP D kepada Linda untuk melakukan penangkapan terhadap Linda.
Dan tujuannya menjebloskan Anita alias Linda ke penjara.
Sehingga kekecewaannya lantaran dibohongi terbalaskan.
Baca juga: Tak Bisa Menolak, AKBP Dody Prawiranegara Terseret Kasus Narkoba, Sebut Irjen Teddy Otaknya
“Sesungguhnya, niatan saya adalah untuk melakukan penangkapan terhadap Linda,” ucapnya.
Selain itu, ia berharap dengan adanya penangkapan Linda maka AKBP D bisa mendapatkan reward dari pimpinan.
Ternyata, lanjut Teddy, implementasi dari teknik delivery control ataupun under cover oleh Kapolres tidak dilakukan secara prosedural.
Sehingga rencana tersebut gagal, Irjen Teddy malah dianggap terlibat karena memperkenalkan Linda dengan AKBP D untuk transaksi narkoba.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)