News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Masyarakat Adat Nusantara

Perempuan Adat Sumatera, Jawa hingga Papua Ikuti KMAN VI, Bahas Peran Perempuan dalam Komunitas Adat

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunitas Perempuan Adat Malamoi, peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Kabupaten Jayapura.

TRIBUNNEWS.COM - Para perempuan adat dari berbagai provinsi berkumpul di Sentani, Distrik Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (20/10/2022).

Para perempuan adat yang berkumpul ini dalam rangka Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI.

Adapun topik diskusinya tentang Arena Pemenuhan dan Perlindungan Hak Kolekttif Perempuan Adat dalam Kebijakan di Indonesia yang diinisiasi Dewan Nasional Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Peserta dari Perempuan Adat yang hadir terdiri dari tujuh region yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Ketua Dewan Nasional Perempuan AMAN Nasional, Meliana Yumi mengatakan kegiatan ini digelar guna mengangkat posisi perempuan dalam komunitas adat.

Diskusi ini, lanjut Meliana, juga dimaksudkan untuk membuka pemahaman yang luas bagi perempuan adat di Nusantara terutama di Papua.

Baca juga: Tempuh Perjalanan Darat dan Laut, Masyarakat Adat Kasepuhan Banten Hadiri KMAN VI di Papua

"Perempuan Adat melihat seperti apa gerakan atau tindakan untuk mendapatkan pengakuan atas wilayah adat dan wilayah kolektifnya," kata Meliana seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com.

Sebagai Perempuan Adat Sumatra Utara Kabupaten Deli Serdang, menurut Meliana, perempuan penting untuk diakui posisinya dalam komunitas adat karena mereka yang menentukan pemenuhan kebutuhan hidup wilayah adatnya.

"Jadi hasil diskusi ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI dan semua hasil yang akan dibawa untuk merekomendasi dari perempuan adat Nusantara di dalam kongres," jelas Meliana.

Hasil diskusi tersebut akan berlanjut hingga menghasilkan harapan-harapan yang diinginkan sebagai perempuan adat.

Meliana mengaku sangat menikmati perjalanan dan proses diskusinya bersama Perempuan Adat Papua.

"Saya sangat senang bisa menappakkan kaki di Papua, saya bahagia melihat Mama-Mama yang ada disini sangat antusias ternyata menjadi saudara baru dan teman baru di Tanah Papua, setelah diskusi kami akan kembali bergabung dalam agenda KMAN," ujar Meliana.

Baca juga: Kemendagri Jelaskan Kesiapan Penyelenggaraan Pemerintahan di 3 Daerah Otonomi Baru di Papua

Menurut Ikatan Perempuan Asli Keerom (IPAK), Iran Fatagu, kegiatan seperti ini sangat jarang dijumpai.

Pasalnya, perempuan adat di wilayahnya tidak memiliki kesempatan berbicara di dalam para-para adat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini