News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

G20 di Indonesia

BSSN Melihat Banyak Potensi Ancaman Siber KTT G20, Apa Saja?

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra dalam konferensi pers #G20Updates yang berlangsung daring, Selasa (25/10/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melihat ada banyak sekali potensi ancaman terhadap keamanan siber dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang.

Ancaman-ancaman ini termonitor dari laporan Monitoring National Security Operation Center BSSN.

Disampaikan oleh Juru Bicara BSSN Ariandi Putra beberapa ancamannya ialah seperti spear phising, malicious document, hijacking, hingga fake WiFi.

Baca juga: BSSN Pastikan Keamanan Siber KTT G20 Bakal Berjalan Lancar

Selain itu, operasi malware, eksploitasi kerentanan, dan pencurian data juga dijelaskan Ariandi berpotensi menjadi ancaman terhadap pagelaran acara yang bakal berlangsung di Nusa Dua, Bali ini.

"Kita lihat dari hasil IT security assesment yang dilakukan BSSN. Selain itu aksi pencurian data juga kita pantau terkait dengan tren ancaman siber yang terjadi bukan hanya KTT G20 tapi juga sebelum KTT G20," jelas Ariandi dalam konferensi pers #G20Updates yang berlangsung daring, Selasa (25/10/2022).

Namun, lebih lanjut, Ariandi menegaskan pihaknya sudah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dan mempersiapkannya secara maksimal segal antisipasi ancaman siber.

"Kita membagi ada tiga faktor keamanan siber. Baik sebelum, saat, dan sesudah acara. Ini kita lalukan dalam rangka untuk memaksimalkan dan melihat bagaimana situasi ideal pengamanan siber yg ingin kita lakukan saat main event," ujarnya.

Sebagai leading sector dalam rangka pengamanan siber KTT G20, BSSN memastikan keamanan siber dalam KTT G20 bakal berlangsung lancar.

Pun proses pengamanan siber, tegas Ariandi, sudah pihaknya persiapan jauh-jauh hari. Pun mereka tidak akan berhenti ketika pagelaran KTT G20 selesai, tapi juga akan tetap dipantau hingga paska acara.

"BSSN hingga saat ini telah lakukan rencana berbagai rangkaian pengamanan siber yang bahkan dimulai sebelum pelaksanaan di bulan Juli lalu. Jadi sudah running di Juli hingga nanti pelaksanaan dan pasca pelaksanaan gelaran KTT G20," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini