Jokowi pun memenuhi permintaan ibu tersebut. Bahkan ibu itu diberi bingkisan oleh Presiden Jokowi.
Tak ayal, ibu-ibu lain ingin pula bisa bersalaman langsung dengan Jokowi.
Sementara itu, pengamanan dan pengawalan ketat dari aparat membuat masyarakat tentu tak leluasa bersalaman dengan Presiden.
Sehingga mereka hanya bisa meneriaki nama Jokowi dari kejauhan.
Kerumunan masyarakat terus mengikuti perjalanan Jokowi blusukan ke Pasar Klandasan.
Membahayakan Presiden
Meskipun Presiden sedang tidak ada di Istana, aksi perempuan membawa senjata di area ring 1 tersebut membahayakan. Terlebih perempuan tersebut sempat menodongkan pistol ke arah anggota Paspampres yang menghampirinya.
Komandan Paspampres Marsda TNI Wahju Hidajat Soedjatmiko mengatakan perempuan tersebut telah ditangkap anggotanya dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
“Sudah diserahkan,” katanya.
Wahju mengatakan perempuan tersebut kedapatan membawa senjata api jenis FN pada sekitar pukul 07.00 WIB.
Ia meluruskan bahwa perempuan tersebut tidak ditangkap karena berupaya menerobos ke Istana Kepresidenan.
Perempuan tersebut ditangkap Paspampres karena tingkah lakunya yang mencurigakan.
Perempuan tersebut berdiri di dekat pos utama Paspampres di depan Istana Merdeka, berada dekat lampu lalu lintas.
“Jadi perempuan tersebut tidak menerobos Istana. Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres),” katanya.