TRIBUNNEWS.COM- Siti Elina (24), perempuan yang mencoba menerobos Istana Merdeka mengaku dapat wangsit sebelum nekat melakukan aksinya.
Siti ternyata ingin bertemu dengan Presiden Jokowi dan menyampaikan bahwa Indonesia salah karena memakai ideologi Pancasila.
Perempuan tersebut bahkan telah tiga kali mencoba mendatangi kawasan Istana Merdeka.
Siti Elina yang nekat mencoba menerobos kawasan Istana Merdeka sambil menodongkan senjata api kini ditetapkan menjadi tersangka.
Ia dijerat Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Penguasaan Senjata Api Ilegal.
Mengutip Kompas.com, Siti juga dijerat Pasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) karena melakukan pemaksaan dengan menodongkan pistol ke arah petugas dan UU Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme.
Tim Densus 88 Anti-Teror Polri kini dilibatkan dalam penanganan kasus tersebut.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan Densus 88, terungkap bahwa pelaku mengaku mendapatkan pesan atau wangist lewat mimpi sebelum melancarkan aksinya.
"Keterangan yang diberi yang bersangkutan itu seperti mendapatkan mimpi-mimpi atau wangsit," kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Rabu (26/10/2022), mengutip Kompas.com.
Dalam mimpinya, Siti Elina mengaku mendapatkan pesan dan arahan untuk menegakkan ajaran yang dianggap benar menurut agamanya.
Siti Elina kemudian mendatangi Istana Merdeka untuk bertemu Jokowi.
Siti ingin menyampaikan secara langsung kepada Jokowi bahwa Indonesia telah salah.
"Dia datang ke Istana tujuannya ingin bertemu Jokowi untuk menyampaikan Indonesia ini salah," kata Hengki.
Siti Elina ingin menyampaikan kepada Jokowi bahwa menurutnya Indonesia telah salah karena menggunakan Pancasila sebagai dasar negaranya.