Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Libertus Manik Allo
TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Tak hanya masalah advokasi, hak asasi manusia (HAM) dan politik, Organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ternyata juga konsen dengan dunia pendidikan khususnya sekolah adat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMAN, Rukka Sombolinggi mengungkapkan, total sudah ada 90 sekolah adat yang telah didirikan oleh AMAN.
Baca juga: Peserta Sidang Komisi Organisasi KMAN VI Sepakat Pasal 1 dan 2 Anggaran Dasar AMAN Diubah
"Untuk urusan sosial budaya kita harus berterimakasih kepada Perempuan AMAN dan Pemuda AMAN," kata Rukka saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban Sekjen AMAN periode 2017-2022 di Stadion Barnabas Youwe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (27/10/2022) sore.
Menurutnya, dari total 90 sekolah adat yang telah AMAN dirikan, 65 di antaranya didirikan periode 2017-2022.
"Ini merupakan pencapaian yang patut kita apresiasi," ujarnya.
Perempuan berdarah Toraja ini mengatakan, 65 sekolah adat yang didirikan periode 2017-2022, mayoritas terbentuk ketika Indonesia dihantam pandemi covid-19.
"Jadi ternyata saat kita di-lockdown anak muda kembali ke kampung dan belajar tentang adat leluhur," ujarnya.
Selain itu, pengurus AMAN periode 2017-2022 melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Baca juga: Zadrak Wamebu Terpilih Jadi Ketua Pimpinan Sidang Tetap KMAN VI
MoU itu berkaitan dengan pengumpulan dan penguatan data komumitas masyarakat adat.
"Ada ratusan yang sudah kami lakukan pengumpulan dan penguatan data komunitas masyarakat adat," bebernya.
Ditambahkannya, pengumpulan dan penguatan data komunitas masyarakat adat dilakukan oleh kader-kader AMAN di kampung-kampung.
"Selain itu ada dukungan terhadap 25 kelompok anak muda yang pulang kampung," pungkasnya.