Romer menyatakan, kejadian itu terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo yang beralamat di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Awalnya kata Romer, lesahan tembakan yang dia dengar itu sebanyak tiga kali, namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab tembakan itu.
"Saya pertama dengar 3 kali. Terus saya dengar lagi tapi suaranya kaya dari depan rumah. Saya lari ke depan, saya teriak-teriak gak ada apa-apa," kata Romer dalam persidangan.
"Kamu cabut senjata, Senjata sudah ready?" tanya Ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa.
"Siap sudah," jawab Romer.
Tak hanya itu, Romer juga mengatakan kalau senjata yang dia pegang saat itu sudah dikokang dan siap untuk menarik pelatuk.
"Saya ke depan pas di pagar ternyata gaada lagi. Lalu saya dengar suara tembakan lagi," kata Romer.
Setidaknya kata dia total ada lima tembakan yang terdengar selama rangkaian tersebut.
Hanya saja, Romer belum mengetahui, penyebab apa dan dari mana asal tembakan itu.
Setelah mendengar letusan tembakan itu, Romer menyatakan langsung mengarah masuk ke pintu dapur rumah dinas Ferdy Sambo.
"Setelah 5 tembakan kamu dengar, ngapain kamu?" tanya Hakim Wahyu.
"Saya masuk ke dalam lewat garasi samping menuju dapur. Setelah sampai situ bapak tiba-tiba keluar," ucap Romer.
Romer menyebut, kalau dirinya berpapasan dengan Sambo, namun karena terkejut, Romer lantas mengangkat senjata seakan ingin menodong atasannya itu.
"Apa yang kamu lihat ketik Ferdy Sambo keluar?" tanya Hakim.