Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Kamboja pada 10-13 November sebelum memimpin KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Setelah itu Presiden akan menghadiri KTT APEC di Bangkok (Thailand) pada 17 November.
“Rangkaiannya kan nanti ada ke Asia ya (KTT Asean), ke Bangkok (KTT Apec) terus bapak (Presiden) ke Bali mengadakan agenda KTT G20 pada tanggal 14, 15, 16 (November),” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Jumat, (4/11/2022).
Di sela KTT G20, Presiden Jokowi bersama Presiden Uni Emirate Arab Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) akan meresmikan Masjid di Solo, Jawa Tengah sebelum kemudian kembali ke Jakarta.
“Jadi rangkaian itu mulai sampai dengan 16-17 bapak presiden ada rangkaian kegiatan,” katanya.
Baca juga: Presiden UEA Mohamed Bin Zayed Al Nahyan Konfirmasi Kehadiran pada KTT G20 di Bali
Pemerintah kata Heru terus mematangkan penyelanggaraan KTT G20. Termasuk, kehadiran para pemimpin negara pada forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa tersebut.
“Sudah hari ini saya rapat juga, 13.30 untuk persiapan akhir,” pungkasnya.
Sebelumnya Pemerintah terus mempersiapkan gelaran KTT G20 yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terdapat 3 pemimpin negara yang masih menunggu konfirmasi kehadirannya di Bali.
“G20 tinggal 3 yang belum, nanti akan saya telepon mengkonfirmasi kedatangan beliau-beliau,” kata Presiden di acara Pameran Indo Defence 2022 Expo dan Forum di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu, (2/11/2022).
Presiden tidak menyebutkan siapa saja 3 pemimpin negara yang masih ditunggu konfirmasi kehadirannya itu. Hanya saja terdapat 17-18 pemimpin negara yang telah mengkonfirmasi kehadirannya pada forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa tersebut.
Jokowi mengatakan jumlah kehadiran pemimpin negara tersebut terbilang banyak.
“Tetapi untuk angka 17-18 itu sudah angka yang sangat banyak di dalam keadaan normal itu angka 17-18 itu banyak sekali, artinya di situasi sangat sulit sekali beliau-beliau datang itu sebuah kehormatan bagi kita,” katanya.