2. Kamaruddin juga menyebut antara Sambo dan Putri Candrawathi sudah satu tahun pisah rumah. Sambo tinggal di rumah Jalan Bangka sementara Putri di rumah Jalan Saguling. Penyebabnya kata Kamaruddin adalah adanya perempuan atau orang ketiga.
Sambo dan Putri kata Kamaruddin sempat bertengkar mengenai perempuan idaman lain yang dekat dengan Sambo. Pertengakaran tersebut terjadi sebelum pembunuhan Brigadir Yosua.
Diduga kata Kamaruddin, Brigadir Yosua memberitahu soal adanya perempuan simpanan Sambo ke Putri sehingga memicu pertengkaran.
3. Diduga Ferdy Sambo memiliki bisnis haram dan hal itu diketahui Brigadir Yosua. Kamaruddin mengatakan bahwa Ferdy Sambo marah karena Brigadir J membocorkan kasus perzinaan dan bisnis haram kepada Putri Candrawathi."Dugaan perzinaan dan atau yang berkaitan dengan wanitalah begitu, yang kedua itu terkait bisnis haram atau bisnis gelap," kata Kamaruddin.
4. Soal bungker berisi uang Rp 900 miliar, Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengetahui hal tersebut dari intelijen dan seorang perwira berpangkat Kombes. Namun hal tersebut telah dibantah Polri, dan tidak membenarkan adanya bunker berisikan uang Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo.
5. Mengenai barang bukti dari kasus pembunuhan Brigadir J dimana salah satunya merupakan pemberian Putri Candrawathi, Kamaruddin mengakui bahwa istri Ferdy Sambo tersebut memang senang memberi. “Ada yang diberi uang 5 juta, ada yang diberi dompet Pedro tadi, saya juga print itu gambarnya, ada diberikan tas, dijanjikan diurus kepindahannya,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan bahwa kebiasaan Putri tersebut layaknya ABG yang sedang memasuki masa puber dimana hatinya selalu berbunga-bunga. “Seperti layaknya wanita ABG yang jatuh cinta dan dia berpunya kan cowoknya ditraktirin makan, diajak nonton bioskop gitu, gitukan, rasanya kek pengin ketemu setiap hari,” lanjut Kamaruddin.
6. Putri Candrawathi disebut ikut menembak Brigadir Yosua. Istri Ferdy Sambo itu menurutnya diduga ikut menembak menggunakan senjata buatan Jerman.
7. Kamaruddin juga menyebut Putri sebagai dalang dugaan pembunuhan berencana. Namun hal itu kemudian dibantah pengacara keluarga Sambo, Febri Diansyah.
8. Putri Candrawathi juga disebut Kamaruddin sempat menggoda Brigadir Yosua saat berada di Magelang, Jawa Tengah. Namun, Yosua saat itu menolak godaan Putri.
9. Rencana pembunuhan terhadap Brigadir Yosua juga kata Kamaruddin dirancang di rumah Magelang, Jawa Tengah. Bahkan di rumah Magelang, Kuat Maruf memegang pisau dan mengancam Brigadir Yosua. Di rumah Magelang juga Kamaruddin mengklaim menerima informasi bahwa asisten rumah tangga bernama Susi menangis, namun ia tidak mengetahui menangisnya disebabkan karena apa.
10. Kamaruddin juga menyebut adanya informasi terkait pelucutan atau penyembunyian barang bukti DVR kamera pemantau (CCTV) juga semakin menguatkan kematian Brigadir J akibat pembunuhan berencana.
"Mereka-mereka para terdakwa khususnya yang berpangkat tinggi ini ada dugaan bisnis gelap yang diduga diketahui oleh almarhum," kata Kamaruddin.(Willy Widianto)