Laporan Wartawan Tribunnews, Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu ikon yang akan membuat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi kawasan elit nan cantik, adalah Jembatan Pulau Balang.
Jembatan sepanjang 804 meter itu telah selesai dibangun. Jembatan ini nanti akan menghubungkan Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan masuk dalam kawasan IKN Nusantara.
Tribunnews.com berkesempatan melihat dan merasakan langsung keindahan dan kemegahan Jembatan Pulau Balang.
Namun hati-hati, di sekitar jembatan tersebut masih terdapat buaya muara yang kadang berjemur di sekitar jembatan.
Melintasi Teluk Balikpapan
Tribunnews.com dan rombongan media berangkat dari Kota Balikpapan memilih menggunakan jalur teluk dengan menumpang speedboat.
Pelabuhan terdekat di Kota Balikpapan yakni Pelabuhan Semayang atau biasa disebut Jembatan Kuning.
Untuk menuju jembatan, waktu tempuh dengan speedboat berkapasitas 15 orang, ditempuh sekitar 1 jam melintasi Teluk Balikpapan.
Sepanjang perjaanan, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan indahnya teluk sepanjang Balikpapan.
Terlihat pula perusahaan pengelola minyak dan juga kapal-kapal mengangkut batubara di teluk.
Pilihan speedboat ini tepat banget. Tribunnews.com bisa menyaksikan langsung gagahnya Jembatan Pulau Balang yang kini sudah rampung dari teluk.
Dari kejauhan, jembatan berwarna silver itu terlihat indah membentang di atas teluk dan menyambungan dua pulau.
Baca juga: 200 Ribu Pekerja Dikerahkan Bangun IKN Nusantara, Tinggal di 22 Tower Rusun
Ditambah lagi, akhir pekan lalu cuaca di lokasi cerah sehingga langit biru menjadikan jembatan makin terlihat indah.
Menuju IKN Nusantara
Jembatan sepanjang 804 meter itu dibangun sejak tahun 2015 silam.
Sedangkan untuk jembatan pendekatnya memiliki panjang 167 meter dengan jalan akses sepanjang 1.807 meter.
Nantinya, jembatan ini akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara sekaligus menjadi jalur utama angkutan logistik menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah mengatakan, jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara bisa dipersingkat dari 4 jam menjadi hanya 1 jam perjalanan.
Jembatan Pulau Balang memiliki tipe cable stayed dan merupakan hasil kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam dan Penajam Paser Utara.
Baca juga: Air Kran di IKN Nusantara Tak Hanya Bersih, Tapi Juga Bisa Langsung Diminum
Kabarnya, biaya konstruksi Jembatan Pulau Balang ini mencapai Rp 1,4 triliun.
Terpanjang Kedua di Dunia
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Timur (PUPR) Junaidi menyebut, jembatan Pulau Balang di IKN Nusantara ini adalah jembatan beton terpanjang kedua di dunia setelah Brazil.
"Jembatan Pulau Balang ini adalah murni karya anak bangsa," tegas Junaidi.
Selain beton kuat yang membentang di atas Teluk Balikpapan, jembatan tersebut juga menggunakan baja sling yang ujungnya membentuk seperti menara. Alhasil, jembatan tersebut terlihat sangat gagah dan indah.
Buaya Berjemur
Tribunnews.com dan rombongan lantas menambatkan speedboat persis di bawah ujung Pulau Balang.
"Biasanya di kawasan sekitar Pulau Balang atau tepatnya di bawah jembatan, ada buaya-buaya berjemur," ujar Dwisman, petugas dari Kementrian PUPR yang berada di sekitar Jembatan Pulau Balang.
Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Dikebut, 16.000 Pekerja Didatangkan & Tak Ada Bedeng Kumuh
Pulau Balang selama ini dikenal sebagai tempat buaya bersarang. Maklum, di kawasan itu adalah muara pertemuan antara Teluk Balikpapan dengan Sungai Sepaku.
Sehingga air di kawasan tersebut bercampur antara air darat dan laut.
Terlebih lagi, di sekitar muara di Pulau Balang dan juga kawasan sekitar, tanaman di pinggir pantai didominasi mangrove.
Mirip Jembatan Akashi-Kaikyo
Mrnurut Dwisman, pembangunan jembatan tersebut sudah 90 persen. Saat ini tinggal pemasangan cover di tiang agar saat kapal besar melintas tidak menyenggol jembatan.
Tribunnews dan rombongan lantas naik tangga menuju Jembatan.
Saat kaki menginjakkan jalanan di jembatan, terasa sedang berada di tengah kota nan megah.
Jalanan dua lajur seluas 20 meter, terasa lega dan lapang.
Sling baja yang ditumpukan pada dua tiang beton yang ujung atasnya menyatu dengan ketinggian sekitar 50 meter, membentuk seperti menara berhias jeruji baja.
Dua menara di jembatan itu begitu artistik nan elegan yang membuat keindahan jembatan ini serasa berada di Jembatan Akashi-Kaikyo, Jepang.
Jembatan sudah bisa dilintasi. Namun jembatan yang menjadi jalan Trans Kalimantan ini belum bisa dilalui karena jalanan sedang dalam proses perbaikan.
Meski cuaca terik dan cukup menyengat kulit, rasanya enggan meninggakan jembatan yang akan menjadi salah satu ikon di IKN Nusantara. (Tribunnews/Yulis Sulistyawan)