Dukungan dan peran serta pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat.
Pada Pilar 2, Transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.
Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring layanan rujukan untuk penanganan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tinggi dan beban pembiayaan besar, antara lain stroke, kanker, jantung, ginjal, serta kesehatan lbu dan Anak (KIA).
Pada pilar ini, kita memperkuat sisi supp/y melalui peningkatan kapasitas infrastruktur dan kompetensi SDM dalam menyediakan layanan kesehatan, sehingga layanan rujukan tersedia dan dapat diakses di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Pada Pilar 3, transformasi sistem ketahanan kesehatan, percepatan ketahanan farmasi dan alat kesehatan terus dilakukan, agar produk obat, vaksin, dan alat kesehatan dapat diproduksi dari hulu ke hilir dan dimanfaatkan di dalam negeri.
Saat ini, Kementerian Kesehatan berkomitmen Rp 17,52 T untuk belanja produk dalam negeri, dan telah melakukan realisasi sejumlah Rp 9,1 T (51.9 persen dari nilai komitmen).
Di samping ketersediaan produk farmasi dan alat kesehatan, pemerintah juga mendorong kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan melalui tenaga cadangan kesehatan.
Partisipasi tenaga kesehatan dan non-kesehatan sewaktu-waktu dapat diaktiftan ketika terjadi krisis.
Akan dilakukan pendataan tenaga cadangan dan pelatihan untuk dapat melengkapi keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis.
Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan di skala kabupaten/kota, provinsi, maupun nasionaljuga harus dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Terkait Pilar 4, Kemenkes melakukan transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif, dan efisien.
Pertama, mempercepat produksi National Health Accounf (NHA) untuk kebijakan pembiayaan kesehatan yang lebih berbasis bukti.
Kedua, menjaga kualitas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui reviu tahunan tarif JKN.
Ketiga, kendali mutu dan biaya yang berbasis bukti untuk pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien melalui peningkatan penerapan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessmenf - HTA).
Keempat, memperkuat sinergi pembiayaan kesehatan antara pemerintah pusat, daerah, swasta dan organisasilainnya melalui Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan.
Pada Pilar 5, SDM Kesehatan bertransformasi dalam peningkatan jumlah, pemerataan, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, untuk memberikan pelayanan berkualitas hingga pelosok.
Target optimis yang akan dicapai yaitu angka ideal dokter 1 banding 1.000 populasi dan pemenuhan nakes di Puskesmas dan RSUD sesuai standar.
Beberapa program unggulan tengah dilakukan, yaitu melalui implementasi Academic Health Sysfem, pemberian 10.000+ beasiswa bagi dokter, spesialis, dan fellowship, serta peningkatan kualitas melaluipelatihan yang terintegrasi sesuai kebutuhan pelayanan.
Pada Pilar 6, Teknologi Kesehatan di lndonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang tangguh dan terintegrasi.
Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform lndonesia Health Seryices (lHS) yang diberi nama SATUSEHAT.
Selain itu juga dilakukan inovasi bioteknologi, yakni Biomedical Genome-Based Science lnitiative (BGS-I), untuk menerapkan pengobatan yang lebih persona! dan presisi.
Kementerian Kesehatan memulaidengan melakukan 10.000 sekuensing DNA, berbasis penyakit kanker, stroke, genetik, diabetes, dan well/ness & beauty.lndonesia membangun bank data dari genomik penduduk lndonesia yang akan terintegrasi dengan data medisnya.
lmplementasi keenam pilar tersebut diharapkan bisa mentransformasi sistem kesehatan lndonesia dan juga dunia, yakni sistem kesehatan yang tangguh terhadap krisis kesehatan, termasuk pandemi.
Hadirin Pesefta upacara Wng saya hormati,
Dengan rasa syukur dan bangga, saya juga ingin menyampaikan pencapaian Presidensi G20 lndonesia bidang kesehatan.
Pertama, pandemic fundyang diusung sejak Presidensi G20 Arab Saudi, dilanjutkan pembahasannya pada Presidensi G20 ltalia, kini mewujud nyata dan diluncurkan pada Presidensi G20 lndonesia.
Untuk memperkuat tatanan kesehatan global, terutama dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa datang, gagasan besar yang membutuhkan energi dan koordinasi para pemimpin dunia dari sektor ekonomi dan kesehatan kini menjadi nyata.
Kedua, selesainya evaluasi independen terhadap inisiatif ACT-Accelerafor untuk memastikan akses negara-negara ke sumberdaya kesehatan dalam menanggulangi pandemi di masa depan.
Ketiga, Presidensi G20 lndonesia telah membuat kemajuan dengan mengajak negara anggota
G20 memberikan fokus perhatian yang berkelanjutan pada surveilans genomik patogen, sebagai bagian penting dari pencegahan dan kesiapsiagaan pandemi.
Keempat, Presidensi G20 lndonesia juga berhasil mengharmonisasi sertifikasi kesehatan pada
perjalanan internasional, membangun interoperabilitas sistem antar negara;
Kelima, pada Presidensi G20 lndonesia ini, negara-negara anggota G20 juga berhasil mencapai kesepakatan agar analisis kesenjangan dan pemetaan jaringan penelitian dan manufaktur vaksin, alat diagnosis, dan terapeutik dilaksanakan, serta akan dilanjutkan pada Prcsidensi G20 lndia.
Keenam, Presidensi G20 lndonesia juga memberi ruang bagi keberlanjutan pembahasan serta perhatian dunia akan penanggulanan Tuberl
Hadirin Peserta upacara sekalian,
Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya, kepada segenap insan kesehatan yang telah bahu membahu berjuang tanpa mengenal lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan lndonesia.
Periuangan kita masih panjang. Saya berharap semua insan kesehatan agar:
1. Terus mendorong terbangunnya gerakan masyarakat hidup bersih & sehat, di antaranya melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan mencucitangan dengan sabun;
2. Terus mendorong masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secata rutin, baik pemeriksaan ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, pemeriksaan penyakit-penyakit sesuai siklus hidup; dan
3. Terus mengembangkan diri dan organisasi dalam kompetensi dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati dan melindungi upaya kita dalam mewujudkan Bangsa lndonesia yang sehat sejahtera.
Selamat Hari Kesehatan Nasional, Bangkit lndonesiaku, Sehat Negeriku!
Baca juga: Tema dan Logo Hari Kesehatan Nasional 2022, Beserta Makna dan Link Downloadnya
Terima kasih, Selamat Pagi
Wassalamu' alaiku m Wanh matullah i Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti om,
Namo Buddhaya.
MENTERI KESEHATAN
BUDI G. SADIKIN
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)