“Seseorang yang datang pada kapasitas mewakili negaranya memiliki otoritas untuk menyampaikan, katakanlah posisi negara dan merundingkan isu-isu yang menjadi kepetningan bersama,” ucapnya.
Di sisi lain, Teuku menuturkan adanya sebuah kubu dalam forum tinggi antarnegra merupakan fenomena lumrah yang mencerminkan kondisi geopolitik global.
Selain di G20, kata dia, sejumlah forum internasional lain pun kerap diwarnai peristiwa seperti ini.
“Ini tidak hanyabtercermin pada forum G20 ya, di berbagai forum internasional multilateral lainnya pun ini sudah menjadi satu realitas,” katanya.
Ia pun berharap semua negara yang hadir dapat memastikan berjalannya tiga agenda besar sesuai dengan topik pembahasan.
Sehingga wacana tersebut dapat terwujud demi kepentingan masyarakat global.
“Itu memang salah satu strategi yang kita gunakan, sehingga terlepas dari adanya persaingsn para peserta pada KTT, tetap bisa memberikan atensinya pada isu-isu yang mempengaruhi hajat hidup masyarakat dunia pada umumnya,” ucap Teuku Faizasyah.