TRIBUNNEWS.COM - Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto menjelaskan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Sebagaimana disebutkan Benny, motif kematian satu keluarga ini, hingga kini belum terungkap.
Pasalnya, hasil autopsi dari labiratorium forensik (labfor) belum keluar.
"Pada saat olah TKP, nanti baru mengerucut sedikit (motif kematian)."
"Tapi kami menunggu dari hasil labfor hasil dari autopsi," kata Benny.
Dalam tayanagan Kompas Tv, Selasa (15/11/2022), Benny menjelaskan beberapa hal yang janggal dalam kematian satu keluarga ini.
Baca juga: Tim Labfor Bareskrim Cek Suhu di Tiga Ruangan Rumah Tempat Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Adapun kejanggalan ini terlihat pada saat penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah berpagar besi ini.
Berikut kejanggalan yang terjadi dalam kematian satu keluarga di Kalideres.
Kaki Terbungkus Plastik
Pada saat ditemukan oleh kepolisian, kata Benny, kaki korban tidak mengenakan alas kaki yang sewajarnya digunakan.
Kaki korban justru terlihat memakai plastik hitam.
"Soal kejanggalan yang ditemukan, korban tidak menggunakan alas kaki tapi dibungkus dengan plastik hitam," kata Benny.
Baca juga: Soal Kematian Keluarga di Kalideres, Ahli Sebut Tak Ada Upaya Minta Tolong dan Naluri Bertahan Hidup
Buku Agama
Di rumah korban juga ditemukan buku-buku yang membahas tentang agama.
Penyidik pun saat ini sedang mendalami apakah ada suatu paham di buku-buku itu yang berhubungan dengan tragedi kematian ini.
"Di TKP juga ditemukan buku-buku berbagai macam agama, ini penyidik perlu mendalami, apakah ada coretan atau garis bawah kalimat.
"Jika menemukan bacaan yang dapat dijadikan pendukung maka akan memperkuat (motif kematiannya)," lanjut Benny.
Pasalnya, muncul dugaan publik, bahwa mungkin saja keluarga itu memiliki paham tertentu.
Lebih lanjut, hingga kini belum ada yang petunjuk yang kuat untuk meyakinkan hal itu.
Apalagi, telepon genggam mereka dalam mati.
Kini, penyidik juga sedang mendalami data-data komunikasi di telepon genggam mereka.
"(Penyidik juga kan dalami) jejak digital, apakah sebelum HP mereka mati, karena tidak ada listrik, itu ada komunikasi-komunikasi lain seperti contoh komunikasi dengan kelompoknya atau pihak yang berafiliasi," sambung Benny.
Posisi Gembok
Benny juga menjelaskan persoalan gembok atau kunci rumah.
Gembok tersebut, kata Benny, mengunci dari dalam rumah.
"Soal gembok, itu digemboknya dari dalam (rumah), bukan dari luar (rumah). Tentunya penguasaan kunci itu dari penghuni," jelas Benny.
Baca juga: Kematian Misterius Satu Keluarga di Kalideres, Kriminolog: Mungkin Saja Skenario Pembunuhan
Kondisi Rumah Rapi
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan mengatakan bahwa kondisi di dalam rumah itu dalam keadaan rapi dan tidak acak-acakan.
Hingga saat ini, Haris belum dapat menyimpulkan apakah keempat mayat merupakan korban pembunuhan atau bukan.
Saat ini, keempat mayat tersebut sedang diperiksa RS Polri Kramat Jati.
"Kondisi di dalam rumah rapi. Ke empat jenazah sudah di bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum agar diketahui penyebab matinya korban," kata Haris dikutip dari Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Hendra Gunawan)