TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ada lontaran menarik disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden selama mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada Selasa, 15 November 2022.
Joe Biden mengaku sangat terpikat pada keindahan pantai Bali. Dia dan rombongan tiba di Bali dua hari sebelum KTT G20 dimulai yakni pada Minggu malam, 13 November 2022.
Joe Biden mengungkapkan, dirinya sangat terkesan dengan keindahan Bali.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi pada 14 November 2022, Joe Biden mengatakan pada Presiden RI itu bahwa dirinya tidak mau pulang cepat dari Bali, karena masih betah menikmati Pantai Bali.
“I don’t think I’m going home. You had me staying me staying on the beach (Saya kira, saya gak akan pulang. Anda, Presiden Jokowi, membuatku betah di pantai Bali, red),” kata Biden kepada mitranya Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral itu sebagaimana dikutip dari akun Instagram milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno, yang diposting sekitar 6 jam lalu.
Dalam postingan tersebut, Sandiaga bahkan nyeletuk apakah Joe Biden bawa bekal baju cukup kalau mau memperpanjang berada di Bali.
“Kira-kira Presiden Joe Biden bawa baju yang cukup gak yaa kalau mau extend? Kalau mau extend, kami sangat senang lho Mr. President! Kalau gak bawa baju lebih, di Bali banyak brand-brand lokal yang super keren!,” tulis Sandiaga dalam akun Instagramnya.
Baca juga: Bicara Empat Mata 3,5 Jam dengan Xi Jinping, Joe Biden: Kami Berkompetisi Tanpa Konflik
Sementara itu, saat berpidato pada pertemuan Sesi I KTT G20 di hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, pada 15 November 2022, Jokowi menyatakan bahwa kolaborasi antara negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia yang tengah menghadapi tantangan krisis yang luar biasa.
Krisis tersebut, kata Jokowi, berdampak terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang.
Baca juga: Saat Presiden AS Joe Biden Beri Hormat ke Jokowi Sebelum Mengikuti Pembukaan KTT G20 Bali
"Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia," kata Presiden Jokowi.
Pidato pembukaan Presiden Jokowi mengawali pertemuan yang dihadiri negara-negara G20 serta tamu undangan negara dan lembaga internasional.
Tantangan dunia saat ini, kata Presiden adalah akibat berbagai krisis, mulai dari pandemi Covid-19, rivalitas yang menajam, hingga perang yang terjadi.
Presiden Jokowi menegaskan, negara-negara di dunia bertanggung jawab yang berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten.
Bertanggung jawab pula untuk menciptakan situasi yang menguntungkan kedua belah pihak.