Angklung Dogdog Lojor terdapat di lingkungan masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, yang mendiami sekitar Gunung Halimun, yang berbatasan dengan wilayah Jakarta, Bogor, dan Lebak.
Dogdog Lojor sendiri sejatinya diambil dari nama salah satu instrumen dalam tradisi ini permainan Angklung.
Angklung ini biasanya jadi pengiring ritus bercocok-tanam.
Selain itu Dodog Lojor juga digunakan untuk mengiringi khitanan dan perkawinan.
Ketika memainkan Angklung Dogdog Lojor, terdapat 2 intrumen Dogdog Lojor dan 4 instrumen angklung besar.
Keempat angklung ini mempunyai nama masing-masing, yaitu ”gonggong”, ”panembal”, ”kingking”, dan ”inclok”.
2. Angklung Gubrag
Angklung Gubrag dikenal di Kabupaten Bogor, tepatnya di kampung Cipining, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Kesenian Angklung Gubrag menurut penuturan beberapa tokoh adat setempat, telah berusia sangat tua.
Angklung Gubrag digunakan sebagai kelengkapan upacara penghormatan terhadap dewi padi.
Selain itu, permainan Angklung Gubrag juga dipakai sebagai upacara penghormatan terhadap dewi padi yang menggunakan angklung, antara lain dalam kegiatan ”melak pare” (menanam padi), ”ngunjal pare” (mengangkut padi), dan ”ngadiukeun” (menempatkan) ke ”leuit” (lumbung).
3. Angklung Badeng
Angklung Badeng adalah kesenian yang terdapat di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut.
Kesenian Badeng kini digunakan untuk kepentingan dakwah dan juga hiburan.