TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Busyro Muqoddas yang menjadi calon Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Sebanyak 39 nama terpilih sebagai calon anggota tetap Pimpinan Pusat Muhammadiyah, termasuk Busyro Muqoddas.
Nama calon Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut dipilih dari sidang Tanwir Pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Jumat (18/11/2022).
Berdasarkan hasil sidang Tanwir, Busyro Muqoddas meraih 164 suara.
Busyro Muqoddas diketahui pernah menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Busyro Muqoddas merupakan Ketua KPK periode 2010-2011, menggantikan Antasari Azhar.
Selengkapnya, berikut profil Busyro Muqoddas sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Muhammad Busyro Muqoddas atau Busyro Muqoddas lahir di Yogyakarta pada 17 Juli 1952.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Busyro Muqoddas dibesarkan di lingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Setelah lulus dari SMA Muhammadiyah Yogyakarta, Busyro Muqoddas meneruskan kuliah ke Universitas Islam Indonesia (UII).
Busyro Muqoddas lulus dari Fakultas Hukum UII.
Busyro Muqoddas melanjutkan magister hukum di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada.
Selain itu, Busyro Muqoddas juga meraih gelar Doktor dari UII.
Baca juga: Singgung Elite Politik yang Dukung Penundaan Pemilu, Busyro Muqoddas: Bak Keledai Politik
Busyro Muqoddas pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah selama 2 periode hingga tahun 1974.
Ia juga duduk sebagai Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak 1985 sampai 1990.
Dirinya juga pernah menjabat Ketua BPK (Sekarang MPK) PP Muhammadiyah pada 1990-1995.
Pada 2005-2010, Busyro Muqoddas menjadi Ketua Komisi Yudisial.
Setelah itu, ia menggantikan Antasari Azhar di KPK.
Baca juga: Pakar Hukum Tanggapi Busyro Muqoddas: Sangat Kritis dan Tajam Namun Masih Prematur
Busyro Muqoddas dilantik dan diambil sumpah oleh Presiden RI pada 20 Desember 2010 sebagai Ketua KPK periode 2010-2011.
Di lingkungan akademis, Busyro Muqoddas memiliki pengalaman menjadi Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1986-1988.
Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia hingga 1990.
Bapak dari tiga anak ini pernah mengikuti Pelatihan Investigasi Pelanggaran HAM Berat pada 2004.
Busyro juga pernah menjadi peserta pra-pelatihan internasional dalam bidang Human Rights, Conflict Transformation and Peace Promotion in Norwegia yang diselenggarakan oleh Dirjen Perlindungan HAM, Departemen Hukum dan HAM RI bersama dengan Institute of Human Rights, University of Oslo Norwegia, di Bogor pada 2004.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Srihandriatmo Malau) (TribunnewsWiki.com/Nur Afitria Cika Handayani)