News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Korban Tragedi Kanjuruhan Geruduk Mabes Polri, Bawa Poster Minta Irjen Nico Afinta Ditangkap

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang dan Aremania kembali mendatangi Bareskrim Polri dengan menggelar aksi untuk mempertanyakan laporan yang dibuat, Sabtu (19/11/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TEIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang kembali mendatangi gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022) siang.

Puluhan orang dominan berbaju hitam itu datang sekira pukul 13.45 WIB dengan membawa sejumlah artribut berupa kertas, bendera, hingga papan nisan.

Adapun atribut kertas yang dibawa menampilkan foto eks Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dengan bertuliskan 'Tangkap Irjen Nico Afinta ex Kapolda Jawa Timur'.

Selain itu, ada juga massa yang membawa kertas dengan gambar wajah Ketua PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule dan bertuliskan 'Gila Jabatan Buta Tragedi Kemanusiaan'.

Dari pantauan di lokasi, ada peserta aksi yang menangis karena penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan dianggap kurang maksimal.

Baca juga: Polisi Bantah Intimidasi Aremania dan Keluarga Korban Kanjuruhan saat Hendak ke Jakarta

Terlihat juga satu orang yang menggunakan kursi roda dipandu sejumlah orang.

"Gas air mata Astagfirullah," ucap peserta aksi yang ada di lokasi.

Kuasa hukum korban Tragedi Kanjuruhan, Anjar Nawan Yusky menyebut kedatangannya kali ini untuk menanyakan perkembangan laporan polisi yang sudah dibuat pada Jumat (18/11/2022) kemarin.

"Kemarin kan kita sudah meminta membuat laporan, tapi belum ada kejelasan, sekarang ke sini kita menagih itu," kata Anjar di depan Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Aremania dan Keluarga Korban Minta Kasus Tragedi Kanjuruhan Diambil Alih Bareskrim Polri

Setelah bernegosiasi, akhirnya perwakilan dari korban dan Aremania diizinkan untuk masuk ke dalam gedung Bareskrim Polri.

Sebelumnya, puluhan pendukung Aremania dan keluarga korban kerusuhan Kanjuruhan mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (18/11/2022).

Mereka datang untuk mencari keadilan.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, setidaknya ada 50 Aremania dan keluarga korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan.

Mereka datang memakai sebuah bus dan tiba di Bareskrim sekitar pukul 9.37 WIB.

Terlihat, sejumlah wajah Aremania terlihat memakai olesan odol berwarna putih di bawah mata yang menandakan protes soal tembakan gas air mata di tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Hari Ini Keluarga Korban Kanjuruhan Sambangi LPSK, Kemungkinan Ajukan Permohonan Perlindungan

Tak hanya itu, ada korban Kanjuruhan yang datang masih memakai kursi roda dan didorong oleh rekannya.

Adapun kedatangan mereka untuk membuat laporan polisi terkait kasus tersebut.

"Kami tim kuasa hukum bersama 50 orang terdiri dari korban penyintas dan juga keluarga korban, hari ini mengunjungi Bareskrim Polri dengan agenda yaitu membuat laporan polisi terkait dengan peristiwa 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang," kata Anggota tim hukum gabungan Aremania, Anjar Nawan Yusky di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

Anjar memahami bahwa sudah ada 6 orang yang ditetapkan sebagai tersangka di kasus tersebut. Namun, proses hukum yang berjalan disebut masih belum memberikan rasa keadilan pada korban.

"Di mana dalam perkara yang sedang berjalan itu tidak banyak mengakomodir perspektif korban. Sehingga dengan demikian masyarakat Malang khususnya korban Aremania merasa tidak ada keadilan di sana. karena tidak sesuai fakta yang sebenarnya," ungkapnya.

Karena itu, kata Anjar, pihaknya kembali membuat laporan polisi yang terkait dengan kasus tersebut. Dia mengharapkan proses hukum nantinya dapat memberikan rasa adil kepada korban.

"Untuk itulah kami hadir disini buat laporan, korban sendiri yang buat laporan, dengan harapan yang nanti akan lebih membuka perspektif korban. Apa yang terjadi di tribun itu yang bisa lihat korban. Karena korban ada di tribun sementara perihal kepolisian berada di tengah lapangan stadion," tukasnya.

Berangkat Cari Keadilan

Diberitakan sebelumnya, Aremania dan 50 keluarga korban tragedi Kanjuruhan berangkat ke Jakarta untuk mencari keadilan pada Rabu (16/11/2022) sore.

Rombongan keluarga korban dan korban Tragedi Kanjuruhan berangkat bersama dari Malang ke Jakarta dengan menumpang bus.

Seperti yang telah direncanakan, rombongan keluarga korban dan korban Tragedi Kanjuruhan ini berangkat ke Jakarta untuk membuat laporan ke Mabes Polri.

Selain itu, mereka juga akan mendatangi Komnas HAM, Komisi III DPR RI, LPSK, KPAI , selain ke Bareskrim Mabes Polri.

"Kami berangkat 50 orang untuk mewakili keluarga ke Jakarta. Kita akan mencari keadilan bersama-sama, karena sampai detik ini kita belum menerima sama sekali keadilan," ucap Vincentius Sari, salah satu keluarga korban mengutip Suryamalang pada Rabu (16/11/2022) .

Para keluarga korban yang berangkat ke Jakarta ini tak hanya berasal dari Malang Raya saja, namun juga dari Blitar, Pasuruan hingga Tulungagung.

Mereka tidak puas dengan proses penanganan Tragedi Kanjuruhan yang tak kunjung tuntas.

Bagi Vincentius, Tragedi Kanjuruhan ini kurang relevan kalau hanya ditangani oleh Polda Jawa Timur.

Dia menginginkan, kasus ini harus ditangani oleh Mabes Polri yang memiliki kewenangan sebagai kepolisian Republik Indonesia.

"Bukan kami nggak percaya, kami percaya sama institusi kepolisian kami percaya. Tapi ini adalah permasalahannya selama ini belum terselesaikan di sini (Polda Jatim). Jadi kami harus ke Jakarta," terangnya.

Rencananya, para keluarga korban berada di Jakarta selama tiga hari.

"Kami berharap keadilan ini seadil-adilnya. Jadi apa yang perlu didapatkan korban, harus didapatkan, dan siapa yang bersalah harus mengakui bersalah," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini