News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Bisa Terjadi 20 Tahun Sekali, Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Bangun Rumah Anti Gempa di Cianjur

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi longsor akibat dampak gempa di wilayah Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) siang.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokò Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun rumah anti gempa di lokasi terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat.

Hal itu diperintahkan Presiden pada saat meninjau lokasi longsor akibat dampak gempa di wilayah Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) siang.

"Tapi yang penting pembangunan rumah rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar standar yang anti gempa oleh Menteri PUPR," kata Jokowi.

Baca juga: BNPB: Keluarga Korban Gempa Bisa Hubungi 117 dan 115 untuk Informasi

Arahan itu dirinya berikan lantaran berdasarkan informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi di Cianjur itu merupakan gempa 20 tahunan.

Sehingga dirinya menekankan untuk membangun kembali rumah-rumah warga tersebut harus merupakan rumah anti gempa.

"Karena tadi disampaikan oleh BMKG, gempa ini adalah gempa 20 tahunan sehingga rumah rumah yang diharapkan adalah rumah anti gempa," pungkasnya.

117 Orang Meninggal Dunia

Polri mengungkap korban meninggal dunia di bencana gempa Cianjur menjadi 117 orang.

Adapun ratusan orang lainnya mengalami luka berat hingga ringan.

Data ini merupakan data terakhir hingga Selasa, 22 November 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.

Hal ini adalah laporan dari korban bencana gempa bumi di Cipanas-Cianjur.

"Jumlah total terdata luka berat 34 orang, luka ringan 336 orang dan meninggal dunia 117 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).

Dalam data yang diterima Tribunnews, ada tiga RS yang menjadi rujukan korban bencana gempa bumi di Cipanas-Cianjur. Ketiga RS itu adalah RS Bhayangkara, RSUD Sayang dan RSUD Cimacan.

Rinciannya, RS Bhayangkara Cianjur yaitu korban dengan luka berat 8 orang, luka ringan 66 orang meninggal dunia. Lalu, RSUD Sayang Cianjur yaitu korban luka berat 6 orang, luka ringan 53 orang dan meninggal dunia 106 orang.

Selanjutnya, korban bencana yang berada di RSUD Cimacan yaitu luka berat 20 orang, luka ringan 217 orang dan meninggal dunia 11 orang. Menurut Dedi, mayoritas korban telah teridentifikasi oleh tim dokter gabungan.

Baca juga: BMKG: Masyarakat Cianjur, Waspada Longsor dan Banjir Bandang Pascagempa

"113 teridentifikasi, 4 dalam proses identifikasi, 1 belum teridentifikasi," pungkasnya.

Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB.

Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.

Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor dan wilayah di Jawa Barat lainnya itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini