News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Bocah Korban Selamat Gempa Cianjur setelah 3 Hari di Reruntuhan jadi Perhatian Media Luar

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah bernama Azka Maulana Malik berhasil dievakuasi setelah bertahan tiga hari dari reruntuhan akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Apa yang dialami Azka menjadi perhatian media luar negeri.

TRIBUNNEWS.COM - Bocah laki-laki bernama Azka Maulana Malik, warga Kampung Rawacina, RT03/16, Desa Nagrak, Kecamatan Cianju, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berhasil dievakuasi setelah bertahan tiga hari dari reruntuhan akibat gempa.

Azka berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa di Cianjur, bersebelahan dengan jasad sang nenek.

Dikutip dari TribunJakarta.com, proses evakuasi Azka melibatkan keluarga, warga, dan petugas.

Azka bertahan di reruntuhan bangunan akibat gempa di Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu tanpa minum dan makan.

Jerit tangis warga mengiringi proses evakuasi Azka yang berada di bawah reruntuhan rumahnya.

Setelah Azka berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan, teriakan syukur warga terdengar.

Baca juga: Jokowi Kembali Datangi Korban Gempa Cianjur, Ingin Pastikan Proses Evakuasi dan Distribusi Logistik

Azka bocah yang baru berusia 6 tahun ini terlihat tak menangis.

Ia tampak tegar langsung dipangku oleh sang ayah yang telah menunggu.

Kisah evakuasi Azka ini menjadi perhatian media luar negeri.

CNN, media asal Amerika Serikat itu menuliskan judul "Anak laki-laki, 6, ditarik hidup-hidup dari reruntuhan gempa bumi Indonesia".

Di awal berita, CNN menuliskan bahwa bocah bernama Azka berhasil dievakuasi setelah lebih dari dua hari di bawah puing-puing bangunan.

Baca juga: Tangis Bayi Korban Gempa Cianjur di Lokasi Pengungsian

CNN juga menuliskan, proses evakuasi Azka membawa harapan bagi mereka yang menunggu kabar dari orang yang dicintai setelah gempa melanda wilayah Cianjur.

Selain itu, CNN juga menyematkan foto prosesi penyelamatan Azka dari reruntuhan bangunan rumahnya.

Tak hanya CNN, South China Morning Post (SCMP) juga memberitakan proses evakuasi Azka.

Di dalam judul, SCMP menuliskan "'Penyelamatan ajaib': bocah Indonesia, 6, ditarik dari reruntuhan gempa setelah 2 hari".

SCMP juga menuliskan:

"Bocah laki-laki itu bertahan selama dua hari tanpa makanan atau minuman, dan hanya diselamatkan oleh tembok yang menahan tembok yang runtuh".

"Penyelamatan menghidupkan kembali harapan para penyintas masih bisa ditarik hidup-hidup dari reruntuhan beberapa hari setelah gempa melanda kota Cianjur, Jawa Barat, menewaskan sedikitnya 271 orang".

Bocah bernama Azka Maulana Malik berhasil dievakuasi setelah bertahan tiga hari dari reruntuhan akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. (Kolase TribunJabar.id)

Baca juga: 39 Korban Belum Ditemukan, Jokowi Kembali Tinjau Lokasi Gempa Cianjur

SCMP juga mengutip dari pernyataan seorang sukarelawan yang menyelamatkan Azka dari reruntuhan bangunan.

"Begitu kami menyadari Azka masih hidup, semua orang menangis, termasuk saya," kata Jeksen, sukarelawan lokal berusia 28 tahun.

"Itu sangat mengharukan, rasanya seperti keajaiban."

Update Korban Gempa Cianjur

Warga melihat sejumlah rumah yang ambruk di Kampung Kedung Girang, Desa Sukamanah, Kecamanat Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Data terakhir dampak gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di kawasan Kabupaten Cianjur mengakibatkan meninggal dunia sebanyak 271 orang, 2.043 luka berat dan ringan, 56 ribu lebih bangunan rusak dan sekitar 61.908 orang mengungsi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI)

Data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (23/11/2022) sore, sebanyak 271 jenazah sudah teridentifikasi nama jelas dan alamatnya.

"40 orang masih dalam pencarian oleh tim gabungan," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dalam keterangan pers nya di Pendopo Kabupaten Cianjur, dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: BMKG Minta Warga Waspadai Hoaks Usai Gempa Cianjur, Termasuk Hoaks Waduk Cirata akan Jebol

Suharyanto mengatakan, proses evakuasi masih terus dilakukan melalui darat dan udara.

Selain itu, kata Suharyanto, seluruh Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, Camat, serta Kapolsek sudah dikumpulkan di bawah deputi logistik untuk penyaluran bantuan.

"Kita targetkan tak ada lagi masyarakat terdampak di posko pengungsian yang belum menerima bantuan," kata Suharyanto.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, biaya medis para korban bencana gempa di Cianjur ditanggung pemerintah.

Ia mengatakan sudah membelanjakan Rp 2 miliar dari Provinsi Jabar untuk membeli kebutuhan di pengungsian dan menyisir ke kawasan terdampak bencana.

Baca juga: 7 Kepala Sekolah TK Bersama Mobilnya Masih Tertimbun Longsor Cianjur, MPV Warna Putih Jadi Petunjuk

"Kemarin saya pribadi naik motor ke tenda-tenda."

"Tenda pengungsian terbagi dua, ada yang inisiatif warga, ada yang di pusat-pusat pengungsian skala besar."

"Tapi tidak semua warga ingin ke skala besar, jadi ada dinamika itu," kata Ridwan Kamil.

Dua jenis pengungsian ini, katanya, diakomodasi dan dicarikan solusinya.

Kemudian di sisi lain, memang masih ada korban yang belum ditemukan sehingga potensi yang meninggal mungkin masih ada.

Baca juga: Populer Regional: Viral Ambulans Bantuan Korban Gempa Cianjur Diadang | Ayah Tabrak Anak di Jombang

Ia pun mengatakan setiap kecamatan punya bapak atau ibu asuh dari dinas-dinas di Pemprov Jabar.

Jadi, satu kecamatan akan ada dua dinas yang mendampingi penanganan bencana.

"Dipimpin para kepala dinas untuk bertanggung jawab mengurus semua urusan kebutuhan warga di kecamatan yang jumlahnya 12 yang terdampak, dari Pak Sekda sudah diatur itu cara konkret kita," ujar Ridwan Kamil.

(Tribunnews.com/Whiesa) (TribunJakarta.com/Siti Nawiroh) (TribunJabar.id/fauzi/syarif abdussalam/nazmi prilatama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini