TRIBUNNEWS.COM, PINRANG - Misteri hilangnya 500 ton beras di gudang Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan, akhirnya terungkap.
Dikutip dari Tribun Timur, Kamis (24/11/2022), ternyata ada mitra atau pihak ketiga yang meminjam 500 ton beras di gudang Bulog Lampa, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan,.
Mitra dimaksud adalah Irpan pemilik perusahaan CV Sabang Merauke Persada (SMP) yang berlokasi di Kariango, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang.
Irpan telah bermitra dengan Bulog Pinrang pada tahun 2017.
Di Bulog Pinrang terdapat dua jenis mitra.
Yakni mitra pengadaan dan mitra penjualan (KPSH).
Baca juga: Budi Waseso Sebut Cadangan Beras di Gudang Bulog Menipis hingga Ungkap Urgensi Impor
Irpan bermitra dengan Bulog Pinrang melalui mitra pengadaan dan mitra penjualan (KPSH).
Dua tahun terakhir ini, Irpan menjadi mitra keduanya.
Yakni mitra pengadaan dan penjualan (KPSH).
Hal itu dikatakan Mantan Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) Bulog Pinrang, Radytio W Putra Sikado, saat ditemui, Rabu (23/11/2022).
"Saudara Irpan pemilik CV SMP ini sudah lama bermitra di Bulog Pinrang. Jauh sebelum saya menjabat sebagai Pincapem Bulog Pinrang, dia sudah ada," katanya.
Radytio mengaku meminjamkan 500 ton beras ke Irpan untuk pencapaian target penjualan (KPSH) dan Irpan selama ini memiliki kontribusi dalam hal pencapaian target pengadaan dan penjualan (KPSH) di Bulog KCP Pinrang.
"Irpan ini punya kontribusi ke perusahaan untuk realisasi penjualan (KPSH) sebanyak 30 persen semenjak saya bertugas di Pinrang," ucapnya.
Belakangan, Radytio mengaku menyesal karena Irpan tidak menepati janjinya untuk mengembalikan 500 ton beras sesuai perjanjian.
Irpan memohon ke Radytio untuk dipinjamkan 500 ton beras untuk membantu Bulog Pinrang mencapai target penjualan (KSPH).
Beras yang diambil oleh Irpan di Gudang Lampa merupakan beras pengadaan awal tahun 2022.
"Sewaktu Irpan bermohon di awal, saya tidak langsung menyetujui. Akhirnya dengan bujuk rayu Irpan meyakinkan dengan membuat pernyataan dan menyerahkan jaminan berupa sertifikat. Setelah itu beras itu terlayani dan dilaporkan oleh kepala gudang pada tanggal 31 Agustus 2022,"paparnya.
"Yang harusnya dikembalikan atau disetorkan penjualan (KPSH) pada pertengahan September 2022 sesuai perjanjian pihak ke 3 Irpan. Tetapi, bulan Oktober baru dikembalikan. Itupun baru 40 ton yang dikembalikan," tambahnya.
Radytio pun berjanji akan membantu kinerja perusahaan dalam pengembalian 500 ton beras tersebut.
"Saya masih tunggu itikad baik dari Irfan untuk mengembalikan keseluruhan beras yang dipinjam. Agar beras yang telah dijual dapat disetorkan hasilnya ke Bulog kembali," imbuhnya.
Reaksi Dirut Bulog
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya akan mengambil jalur hukum terkait hilangnya 500 ton beras di Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Buwas, sapaannya, mengatakan, hilangnya beras tersebut lantaran dipinjamkan oleh kepala Bulog di daerah itu kepada mitra swasta.
"Jadi yang 500 itu, ini kan baru kita penjajakan. Diambil, keterangan dari internal kita katanya ini dipinjamkan. Apa pun namanya, itu akan dipertanggungjawabkan secara hukum," ujarnya saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI bersama Kementan, Bapanas, dan ID Food, Rabu (23/11/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Buwas mengatakan, kasus tersebut masih terus diperiksa oleh tim internalnya.
"Apa pun namanya itu ada pertanggungjawaban secara hukum. Kalau dipinjamkan itu harus segera dikembalikan yang 500 ton itu, saat ini sedang ditangani internal kita. Tapi, kita sudah menyiapkan untuk ditangani secara hukum pidana itu," ungkap Buwas.
Buwas menegaskan, pihaknya tidak akan main-main dengan kasus tersebut lantaran sudah membawa nama Bulog.
Oleh sebab itu, pihaknya sudah memecat kepala gudang yang bertugas di wilayah tersebut.
"Kepala gudang. Sudah, saya enggak main-main itu, langsung copot. Itu sudah melibatkan Bulog, oknum Bulog, kepala gudang, nanti dipecat, harus," tegasnya.
Sebelumnya, ratusan ton beras di gudang Bulog, Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, diduga raib.
Pimpinan wilayah Perum Bulog Sulselbar, Bahtiar AS, melakukan investagasi terkait raibnya 500 ton beras di gudang itu.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait dugaan raibnya 500 tong beras di gudang Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Karena hal itu pimpinan cabang pembantu Bulog Pinrang, Radtyo W Putra Sikado, dan kepala gudang Lampa, Pekkabata, Pinrang, Muhammad Idris, berikan sanksi berupa pecopotan," kata Bahtiar AS pada Selasa (22/11/2022).
Bahtiar mengatakan, menurut hasil investigasi internal Bulog, Sulselbar, pimpinan cabang pembantu bulog Pinrang, Radtyo W Putra Sikado, dan kepala gudang Lampa, Pekkabata, Pinrang, Muhammad Idris, merupakan dua orang yang paling bertanggung jawab atas raibnya beras 500 ton di gudang Bittoeng, Kabupaten Pinrang.
Sumber: Tribun Timur/Kompas.com