Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Gipar warga Kampung Barukaso Tengah, RT1/3, Desa Sukamulya, Kec. Cugenang, menceritakan kisahnya lolos dari maut saat gempa mengguncang Cianjur Senin (21/11/2022).
Diceritakan Gipar saat kejadian remaja berusia 17 tahun itu tengah berada di kamarnya.
"Jadi pas kejadian saya lagi di kamar ketimpa bata dan atap rumah, sampai sobek-sobek punggung saya," cerita Gipar kepada Tribunnews.com, Jumat (25/11/2022).
"Saya untungnya masih bisa keluar dengan cara nendang-nendang genteng," sambungnya.
Setelah berhasil keluar rumah dengan berada di atap rumah. Gipar langsung mencari bapaknya yang saat itu memang berada di rumah.
"Bapak, bapak, tolong-tolong, tolongin bapak saya bagaimana. Saya minta tolong dari atas rumah karena rumah saya engga ada yang tersisa bata ambruk atap rumahnya ke bawah," ungkapnya.
Diceritakan Gipar ia mengira bapaknya berada di tengah rumah.
Baca juga: Curahan Hati Petugas Kamar Jenazah RSUD Cimacan Cianjur, Urus Korban Gempa Bumi Sampai Lupa Keluarga
"Terus cari bapak saya kirain ada di tengah rumah. Kalau di tengah rumah nggak tau deh nasibnya," sambungnya.
Dikatakan Gipar bapaknya saat kejadian berada di dapur. Sedangkan ibunya di luar rumah.
"Untungnya bapak saya lagi di dapur. Langsung loncat ke makam yang ada di belakang rumah. Kalau ibu saya kebetulan lagi di luar jauh dari rumah," ungkapnya.
Saat ditemukan dikatakan Gipar ayahnya dalam keadaan baik-baik saja. Hanya kakinya saja yang lecet-lecet.