TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Moh Adib Khumaidi, Sp.OT., mengatakan bahwa sebaran tenaga kesehatan maupun relawan dokter di lokasi gempa Cianjur disesuaikan dengan pemetaan (mapping).
Ini terkait titik mana saja yang terdampak dan memerlukan lebih banyak nakes, sehingga sebarannya dapat lebih terpantau.
"Dengan sistem klaster kesehatan, sebaran sesuai mapping yang didapat dari lapangan ke daerah-daerah terdampak jadi lebih terpantau," jelas dr Adib, dalam media briefing bersama IDI Cianjur di Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan anggota IDI, baik wilayah maupun cabang termasuk perhimpunan, untuk tenaga medis dokter yang ada di Cianjur saat ini meliputi:
- 167 Dokter Umum
- 21 Dokter Spesialis Bedah
- 24 Dokter Spesialis Ortopedi
- 7 Dokter Spesialis Anestesi
- 2 Dokter Spesialis Kejiwaan untuk Trauma Healing
- 7 Dokter Spesialis Anak, termasuk 4 dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Barat
- 2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Muwardi Solo
Bantuan relawan dokter tersebut datang dari IDI wilayah dan cabang seperti kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Sumedang, Karawang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Serang, IDI Depok, IDI Bekasi, IDI Makassar dan juga Pusat Krisis Kesehatan PB IDI.
Ia kemudian menambahkan, koordinasi turut dilakukan dengan perhimpunan seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), IDAI, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
"Juga ada koordinasi dengan Perhimpunan di bawah IDI seperti PABOI, IDAI, POGI, PAPDI, PERKI, PDPI," kata dr Adib.
Baca juga: RSUD Cimacan Cianjur Dapat Bantuan Tenaga Medis dari Rumah Sakit Lain
Berdasarkan laporan dari klaster kesehatan, untuk data nakes lainnya yang disebar meliputi:
- 378 Perawat
- 77 Bidan
- 11 Kesehatan Lingkungan
- 5 Tenaga Surveilans
- 3 Ahli Gizi
- 2 Analis Kesehatan
- 126 Apoteker
dr Adib menyampaikan bahwa Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pun turut ambil bagian terkait penggerusan obat yang akan diberikan kepada pengungsi yang mengalami sakit.
Begitu pula dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Organisasi Profesi (OP) yang diikutsertakan dalam upaya penanganan terhadap para korban.
"IAI datang juga membawa tim apoteker untuk menggerus obat, PPNI, PDGI, semua OP hadir," pungkas dr Adib.
Baca juga: Petugas Medis Sampai Trauma Setiap Dengar Raungan Sirine Ambulans
Perlu diketahui, hingga Kamis kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 272 orang meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter yang mengguncang Cianjur.
162 di antaranya telah teridentifikasi, namun masih ada 39 orang yang hilang.
Sementara itu, banyak bangunan yang mengalami kerusakan, ada 15 kecamatan yang terdampak, dan lebih dari 61 ribu pengungsi menyebar di sejumlah titik.