TRIBUNNEWS.COM, MALUKU UTARA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan bakal mengoptimalkan potensi kemaritiman di Indonesia jika dirinya menjadi Panglima TNI.
Hal itu dikatakannya seusai menyambangi Istana Kadato Kie selepas membuka gelaran Sail Tidore 2022, Sabtu (26/11/2022).
“Ya pasti itu kan memang program pemerintah dan menurunkan visinya Pak Presiden sehingga harus kita jabarkan dan kita dukung,” kata Laksamana TNI Yudo Margono.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dukungan terkait dengan potensi kemaritiman tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI Angkatan Laut saja.
Melainkan butuh sinergi antara tiga matra TNI secara keseluruhan, sehingga butuh didukung dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
“Tentunya kalau TNI harus kita dukung dari 3 matra. Tidak bisa hanya AL saja tidak bisa,” katanya.
“Jadi semua komponen harus bersama-sama melaksanakan ataupun menyesuaikan program-program tentang kemaritiman itu,” lanjut Yudo.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya, memastikan bahwa dirinya siap menjadi Panglima TNI.
“Ya harus siap. Prajurit diperintah harus siap,” kata Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca juga: KSAL Yudo Margono Jadi Kandidat Kuat Calon Panglima TNI, Komisi I DPR: Tepat dan Layak
Lebih lanjut ia mengatakan dirinya saat ini masih menyiapkan diri untuk menjalani uji kelayakan atau fit and proper test oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) yang rencananya dilakukan seusai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirimkan surat presiden (surpres) nanti.
“Yang saya siapkan ya untuk melaksanakan fit and proper test, sesuai dengan ketentuan bahwa Presiden mengirim surpres kepads DPR dan nanti DPR akan melaksanakan fit and proper test,” katanya.
Kendati demikian, Yudo enggan merinci persiapan apa saja yang akan dilakukan, termasuk soal pengamanan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“Nanti itu, itu kan belum. Ini yang kita siapkan nanti untuk menghadapi fit and proper tes,” katanya.
“Nanti setelah itu baru tanya program berikutnya apa dalam satu tahun kedepan ini,” sambung Yudo.
Adapun, kata Yudo, persiapan untuk menjalani fit and proper test itu meliputi tugas dan fungsi TNI hingga tugas-tugas yang dilakukan Panglima.
“Tentunya kita akan siapkan bahan-bahan untuk melaksanakan fit and proper tes,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono buka suara terkait isu dirinya yang akan ditunjuk menjadi calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Laksamana Yudo Margono mengatkan untuk menjadi seorang Panglima TNI, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui, di antaranya adalah fit and proper test alias uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.
"Jadi kita tunggu saja akan ada tahap berikutnya, yaitu tahap fit and proper test di komisi I (DPR RI, red)," ujarnya di sela-sela melakukan kunjungan kerja di kantor Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (24/11/2022).
Yudo mengatakan saat ini dirinya belum mau berandai-andai menjadi Panglima TNI.
"Kalau sekarang saya tidak mau berandai-andai, tentunya juga saya akan," kata dia.
Yudo mengatakan dirinya mengaku masih menunggu perkembangan terakhir soal calon Panglima TNI.
"Kita tunggu saja, masih diajukan kemarin, katanya diajukan kata Mensesneg, kita tunggu saja tahap berikutnya," kata Yudo.
Jika sudah selesai fit and proper test, kata Yudo, barulah ia mau menyampaikan apa yang akan dilakukannya sebagai calon Panglima TNI.
"Nah, kalau misalnya saya sudah selesai, saya akan sampaikan, program-program kepada rekan-rekan media semuanya," ujarnya.
Diketahui, surat presiden (Surpres) mengenai calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa rencanaya akan diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ke DPR pada Rabu (23/11/2022) kemarin.
Namun penyerahan Surpres itu kemudian diundur hingga Senin (28/11/2022) mendatang lantaran Ketua DPR Puan Maharani masih berada di luar negri.
"Surpres itu akan disampaikan secara resmi pada 28 November, hari Senin besok," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/11/2022).
Adapun terkait sosok calon Panglima TNI yang ada dalam Surpres tersebut, Pratikno mengatakan akan disampaikan oleh DPR.
Yang pasti kata Pratikno calon Penglima TNI merupakan Kepala Staf atau mantan Kepala Staf yang masih aktif di TNI.
“Nanti, kalau sudah diterima dari DPR, nanti dari DPR yang menyampaikan,” ujarnya.
Baca juga: Kelebihan KSAL Yudo Margono, Dinilai Layak Jadi Panglima TNI Gantikan Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa sendiri diketahui akan pensiun pada Desember 2022 mendatang.
Berdasarkan pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dijelaskan bahwa prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.
Dia akan berusia 58 tahun pada 21 Desember 2022.
Adapun tiga nama calon yang saat ini menjabat sebagai kepala staf di TNI yakni Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, dan Kepala Staf Angkata Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Laksamana Yudo Margono disebut sebagai calon kuat pengganti Jenderal Andika karena faktor belum pernah ada panglima TNI berasal dari matra laut di era Presiden Jokowi.