TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto mengungkapkan enggan untuk menonton Piala Dunia 2022 Qatar meski dirinya juga mengaku sebagai pecinta sepak bola.
Prabowo mengatakan hal tersebut lantaran Timnas Indonesia tidak ikut dalam perhelatan olah raga empat tahunan tersebut.
"Saudara-saudara, maaf saya ini pecinta sepak bola. Tapi saya nggak sampai hati. Saya tidak mau nonton World Cup (Piala Dunia 2022). Di TV pun saya nggak mau nonton."
"Mengapa? Indonesia tidak main," ujarnya dalam Munas XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (26/11/2022).
Di sisi lain, Prabowo pun bercita-cita agar Indonesia mampu untuk bertanding di Piala Dunia 2022.
Mantan Panglima Kostrad itu mengatakan pada suatu hari, pemain Indonesia ingin ia terbangkan ke akademi sepak bola di Qatar, Aspire Academy untuk menuntut ilmu sepak bola disana.
Baca juga: Kode Jokowi soal Capres 2024, Pernah Sebut Jatah Prabowo hingga Singgung Pemimpin Rambut Putih
Dirinya juga mengatakan telah meminta izin ke pemimpin Qatar untuk masuk ke Aspire Academy.
Hanya saja, katanya, pemimpin Qatar mengungkapkan pemain Indonesia baru boleh masuk ke akademi sepak bola tersebut setelah Piala Dunia 2022 rampung.
"Saya sudah minta izin ke pemimpinnya Qatar. Saya minta Indonesia boleh nggak kirim anak-anak kita (masuk ke Aspire Academy)?".
"(Pemimpin Qatar) oh, boleh-boleh (untuk masuk ke Aspire Academy), silahkan," kata Prabowo.
"Tapi tunggu ya, World Cup selesai, boleh Anda kirim," imbuh Prabowo.
Setelah Piala Dunia 2022 Qatar selesai, Prabowo menegaskan akan mengirim pemain-pemain Indonesia untuk menimba ilmu di Aspire Academy.
"Begitu World Cup selesai, saya akan berangkat ke Qatar, mengantar dan membawa anak-anak kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, Timnas Indonesia pernah mengikuti Piala Dunia satu kali pada tahun 1938 yang digelar di Perancis.
Namun, Timnas belum menggunakan nama Indonesia tetapi masih Hindia Belanda.
Baca juga: Isu Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, PKB Sebut Telah Dapat Kepastian Gerindra untuk Jaga Koalisi
Bahkan, Timnas Indonesia saat itu menjadi perwakilan dari Asia pertama yang berlaga di Piala Dunia dikutip dari Kompas.com.
Pada saat itu, pertandingan pertama Indonesia menghadapi Hongaria dan harus takluk dengan skor telak 6-0.
Hanya saja, karena pada saat itu Piala Dunia masih menganut sistem knock out atau gugur maka Timnas Indonesia langsung angkat koper.
Selang 20 tahun kemudian, Timnas Indonesia berpartisipasi kembali di Piala Dunia namun harus bertanding dulu dalam kualifikasi di Asia.
Pada putaran pertama, Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor 2-0 di Jakarta di pertandingan pertama.
Namun, Timnas Garuda harus takluk di kandang China dengan skor 4-3.
Kemudian kedua tim tersebut menjalani laga play-off di Yangon dan berakhir 0-0 alias kacamata.
Kendati begitu, Timnas Indonesia berhak lolos ke fase berikutnya berkat selisih gol tandang sebanyak 3.
Meski lolos ke fase berikutnya, Indonesia harus didiskualifikasi karena menolak bertanding melawan Timnas Israel.
Baca juga: Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, Ancaman PKB hingga Tanggapan Petinggi Gerindra
Pada tahun 1974, Indonesia kembali berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia, tetapi harus kalah.
Pada Piala Dunia 2022 Qatar, Indonesia kembali tanding dalam kualifikasi dan melawan Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab (UAE).
Namun, Indonesia harus menelan kekalahan berturut-turut.
Timnas harus kalah dengan Malaysia (2-3), Thailand (0-3), Vietnam (0-5).
Serta harus kembali kalah dengan Vietnam (1-3).
Hasil ini membuat Indonesia harus memupus harapan utnuk masuk ke tahap final Piala Dunia 2022.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Verreladevanka Adryamarthanino)(Kompas TV)