TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pria itu tampak tengah berbaring dan beralaskan terpal pada sebuah tenda kecil.
Ia adalah Asep (39), warga Kampung Buniaga Ciherang, yang jadi korban gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu.
Di balik tenda kecilnya, Asep lalu menyapa wartawan Tribunnews.com yang hendak mencari posko-posko pengungsian.
"Ke mana, Bang?" tanya Asep dengan ramah lalu keluar dari tenda kecilnya menghampiri.
Asep lalu mengarahkan ke sebuah posko-posko pengungsian yang cukup besar bagi warga Kampung Buniaga.
Saat di jalan menuju posko pengungsian, ia lalu menceritakan sekilas tentang kejadian gempa bumi yang memakan korban itu.
Asep menceritakan saat kejadian dirinya sedang main handphone (HP) berkomunikasi dengan temannya.
Saat main HP, Asep mengaku tiba-tiba ada suara semacam ledakan bom yang membuatnya kaget.
"Waktu Kejadian saya lagi tidur, saya main HP lagi chatting sama teman, dur langsung. Kayak (ledakan) bom gitu, dur, der gitu," kata Asep di lokasi.
Mendengar suara tersebut, pria berjanggut itu pun panik lalu lari keluar rumah secara spontanitas.
"Saya panik ke luar rumah terus lari," ungkap dia.
Asep menuturkan meski rumahnya ambruk, namun ia bersyukur lantaran seluruh keluarganya selamat dari gempa tersebut.
"(Rumah saya) ambruk sih ambruk, cuman kelihatannya di luar kan biasa-biasa saja. Tapi enggak layak dipake, sudah enggak layak ditempati lagi," ucapnya.
Baca juga: Kisah Sedih Korban Gempa: Rencana Resepsi Pernikahan Berubah Jadi Tahlilan
Ia pun berharap rumahnya kepada siapapun yang memiliki kepedulian terhadap keluarganya agar rumahnya kembali seperti semula.
"Ya pengen (rumah saya) seperti semula lagi, itu aja sih (harapannya). Enggak ada yang lain lah," tuturnya.
Lebih lanjut, Asep mengungkapkan untuk logistik dan keperluan lainnya saat ini sudah cukup aman.
"Untuk donasi, makanan, dan segala macamnya alhamdulilah lancar," imbuhnya.