TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, para lulusan perguruan tinggi harus mengambil bagian dalam pembangunan bangsa.
Alasannya, di tahun 2045, para lulusan perguruan tinggi saat ini diprediksi akan berusia sekitar 39-50 tahun. Artinya mereka akan berada di dalam puncak produktivitas.
“Indonesia emas yang tinggal 23 tahun lagi adalah masa depan dan kesempatan saudara. Karena itu untuk menyiapkan diri tidak ada pilihan lain, kalian harus ambil bagian dalam pembangunan Indonesia. Sadari betapa pentingnya mengumpulkan modal dan keahlian untuk ambil bagian,” ujar Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulis, Rabu (29/11/2022).
Hal itu disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy saat orasi ilmiah pada Upacara Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di ICE BSD Tangerang.
Dirinya mengajak seluruh wisudawan yang hadir di ICE BSD untuk memahami mimpi besar bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, Muhadjir Effendy mengatakan Visi Indonesia 2045 yaitu mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, serta ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Pencapaian visi Indonesia tersebut dibangun dengan 4 pilar pembangunan, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, para wisudawan harus menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa dapat diasosiasikan dengan bagaimana para lulusan universitas mengambil peran strategisnya dalam bentuk produktivitas dan semangat untuk kemajuan dan eksistensi bangsanya,” jelasnya.
Baca juga: Menko PMK Minta Muhammadiyah Bantu Pemerintah Hadapi Krisis Global
Menko PMK menambahkan, menurut data BPS per Agustus 2022 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,86 persen dari total penduduk usia kerja sejumlah 209,42 juta orang.
Dari seluruh jumlah TPT tersebut sekitar 9.4%-nya adalah lulusan jenjang diploma dan sarjana. Angka itu turun sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021 yakni 6,49 persen.
Di sektor kemiskinan, upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan semakin baik.
Jumlah penduduk miskin Maret 2022 sebesar 26,16 juta (9,54%) bila dibandingkan Maret 2021 jumlah penduduk miskin sebesar 27,54 juta maka terjadi penurunan 1,38 juta orang.
Lonjakan penduduk miskin pada tahun 2021 disebabkan karena terjadinya pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian negara.
“Untuk itu, tanggung jawab kita adalah bagaimana caranya memanfaatkan peluang sebesar-besarnya agar kira mampu berkembang di dunia yang serba tidak pasti ini. Kita harus memiliki kemampuan beradaptasi, harus memiliki life skill," kata Muhadjir.
Menurutnya, paling tidak para wisudawan harus memiliki lima kunci life skill atau 5C. di antaranya ialah critical thinking atau berpikir kritis, creativity and innovation atau kreatif dan inovatif, communication skill atau kemampuan berkomunikasi, collaboration dan confident atau membangun kepercayaan diri.
“Saya berpesan, ini adalah kesempatan terbaik sebagai alumni UMJ untuk memulai awal perjalanan menuju media yang lebih berat. Jangan lupakan pengorbanan keluarga hingga saudara sampai di titik ini. Berterimakasih lah dengan menunjukkan prestasi," ucap Muhadjir.
Baca juga: Rektor UT Sebut Pekerja Migran Indonesia Tetap Punya Kesempatan Raih Pendidikan di Perguruan Tinggi
Sementara itu, Rektor UMJ Ma'mun Murod, menyatakan bahwa lulusan UMJ harus mengisi ruang kosong yang kurang baik dengan integritas dan kejujuran.
"Dengan mengimplementasikan keadilan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan tetap sebarkan dakwah Islam di mana pun wisudawan bekerja, tentunya dengan dakwah Islam yang berkemajuan dan moderat," kata Ma'mun.
Seperti diketahui, UMJ melepas 2.129 wisudawan pada gelaran Wisuda Program Doktor ke-7, Program Magister ke-45, Program Sarjana ke-76, Spesialis ke-2 dan Program Diploma Tiga.
Rincian lulusan UMJ kali ini, yaitu 8 wisudawan Program Doktor, 237 Program Magister, 7 Program Spesialis, dan 1.861 Program Sarjana (29/11). Acara dibagi dua sesi dengan peserta pada sesi 1 diikuti sebanyak 1.069 wisudawan dan sesi 2 sejumlah 1.060 wisudawan.