Alasannya, jika Bharada E yang menembak Brigadir J, maka Ferdy Sambo-lah yang akan menjaga mereka.
"Nanti kau yang tembak Yoshua ya, karena kalau kamu yang tembak Yoshua, maka saya akan menjaga kamu."
"Kalau saya yang tembak, tidak ada yang jaga kita," kata Bharada E menirukan Ferdy Sambo.
Mendengar permintaan Ferdy Sambo, Bharada E hanya bisa terdiam karena kaget dan takut.
Di tengah diamnya Bharada E, Ferdy Sambo lantas membeberkan skenarionya.
Penembakan Brigadir J akan dilakukan di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Jadi nanti skenarionya, ibu dilecehkan oleh Yoshua, baru ibu teriak, kamu dengar, kamu respons, Yoshua ketahuan, Yoshua tembak kamu, kamu tembak balik Yoshua, Yoshua yang mati," ucap Ferdy Sambo.
Baca juga: Putri Candrawathi Telepon Bharada E Sambil Menangis dan Minta Tolong Saat di Magelang
Mendengar skenario itu, Bharada E hanya bisa diam.
Ia mengaku takut dan pikirannya kacau sebab diminta untuk membunuh seseorang.
Ferdy Sambo berusaha menenangkan Bharada E dengan beralasan apa yang dilakukannya untuk membela Putri Candrawathi dan dirinya sendiri.
"Kamu aman, Chad, kau tenang aja," ucap Sambo.
Tak hanya sekali, Bharada E menyebutkan, Ferdy Sambo terus menjelaskan skenario tersebut berulangkali.
"Dia jelaskan terus-menerus, berulang-ulang tentang skenario tadi, Yang Mulia," kata Bharada E.
Mendengar skenario itu, Bharada E sesekali menjawab, 'Siap, Bapak' kepada Ferdy Sambo.