"Jadi sangat memungkinkan digunakan, ya kedalaman laut di area SAR Helikopter ini rata-rata 24 meter," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa kepada Posbelitung.co, Kamis (1/12/2022).
Alat ini digunakan oleh tim Basarnas dengan membawa alat tersebut ke tengah laut bersama tim yang menggunakan roberboat.
Namun tidak semua area dideteksi menggunakan ini, hanya titik-titik yang dicurigai.
"Karena cukup luas area pencariannya, jadi titik-titik yang dicurigai saja menggunakan alat ini. Jika terdeteksi ada korban, baru diturunkan tim selam," jelasnya.
Keberhasilan menggunakan alat ini untuk mencari korban dinilai sangat mumpuni, lantaran sudah dua tahun dimiliki Basarnas Pangkalpinang dan beberapa kali berhasil menemukan korban yang tenggelam di danau.
"Makanya pada operasi SAR ini sudah kami gunakan dari hari pertama. Alat ini adalah salah satu metode yang kami gunakan dalam operasi SAR kali ini," bebernya.
Secara umum ada tiga metode pada operasi SAR Gabungan pencarian Helikopter Polri ini, yaitu di bawah permukaan, di atas permukaan dan pemantauan melalui udara.
Kalau dibawah permukaan air, menggunakan scane sonar dan sonder yang dimiliki kapal TNI AL. Kemudian menggunakan Aqua Eye milik Basarnas.
Baca juga: Kopilot Helikopter Polri Ditemukan Tewas, Sang Ayah Tak Kuasa Tahan Tangis dan Istri Korban Syok
Penemuan 3 korban
Jenazah Bripda Khoirul Anam diketahui ditemukan Senin (28/11/2022) pukul 07.58 WIB di Perairan Manggar, Belitung Timur.
Kemudian jenazah Briptu Lasminto ditemukan pukul 09.35 WIB di sekitar Pelabuhan ASDP Manggar.
Jenazah Bripda Anam yang merupakan anggota Baharkam Polri BKO di Polda Kalimantan Tengah ditemukan dalam kondisi utuh dan memakai seragam jenis jumpsuit berwarna biru.
Jenazah kru helikopter Aipda Joko Mudo ditemukan oleh nelayan di titik 16,5 mil ke arah tenggara dari posisi komunikasi terakhir helikopter.
Sempat Terbang Rendah Sebelum Jatuh