Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin masa depan Indonesia diharapkan bisa memahami dan mengelola perbedaan. Keberagaman budaya, etnis, dan bahasa, merupakan kekayaan yang seharusnya jadi modal penting bagi Bangsa.
Untuk bisa mengelola segala perbedaan, masyarakat harus mendapatkan pemahaman, setidaknya sejak usia remaja.
Pembangunan sarana seperti Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) diyakini bisa mendukung generasi muda saling mengenal perbedaan satu sama lain.
"Memang urgensi kita sebagai bangsa majemuk adalah memerlukan sarana. Asrama Mahasiswa Nusantara bisa sebagai tempat kaderisasi pemimpin masa depan yang melihat perbedaan justru yang menyatukan kita sebagai bangsa," kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila(BPIP) Romo Benny Susetyo dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis (1/12/2022).
Benny menilai AMN layak disebut tempat kaderisasi pemimpin masa depan, karena mahasiswa di sana terdiri dari multi etnis dan budaya.
Mereka beraktivitas bersama sehingga bisa mengalami perbedaan dalam kehidupan secara langsung.
"Itu sangat penting untuk pembangunan bangsa di masa depan. Dari mahasiswa sudah menerima perbedaan. Ini satu pendidikan yang baik agar generasi kita bisa beradaptasi," ujar Benny.
Benny berharap pemerintah bisa membuat program semacam ini lebih banyak. Tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga menyentuh generasi di level SMA. AMN mestinya dibangun di semua provinsi.
"Di kelompok pelajar juga perlu dibuat semacam rekayasa budaya untuk mengalami perbedaan. Misal, anak SMA daerah lain bisa kenal anak-anak SMA di Jawa. Itu akan membentuk karakter dan kepribadian yang baik. Harus ada program di mana anak-anak SMA dari berbagai daerah bisa belajar bersama," ujar dia.
Baca juga: Staf Khusus BPIP Benny Susetyo Sebut Kapolri Telah Jalankan Amanat Presiden Soal Kasus Brigadir J
Diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan AMN di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 29 November 2022. Program ini merupakan hasil sinergi antara Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Agama.
AMN memfasilitasi mahasiswa dari timur Indonesia. Para mahasiswa mendapatkan beasiswa penuh LPDP dari Kemenkeu selama berkuliah, termasuk biaya hidup. Selain Surabaya, pemerintah juga merencanakan membangun AMN di sejumlah kota besar seperti Makasar, Sulawesi Selatan dan Manado, Sulawesi Utara.
“Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara ini untuk kita saling mengenal. Mahasiswa dari Papua kenal dengan yang dari Aceh di asrama ini. Begitu juga dengan mahasiswa dari daerah-daerah lainnya. Tujuannya agar rukun dan kompak karena di asrama diberikan wawasan kebangsaan,” kata Presiden.(Willy Widianto)