Mengutip Kompas TV, saat itu Putri Candrawathi tiba-tiba mengajak dirinya, Brigadir J, dan Matthius untuk pergi ke suatu tempat.
“Jadi saya lagi di rumah (Saguling), Matthius juga di rumah, tiba-tiba ibu turun, almarhum pertama duluan turun dari lantai 2 bawa senjata, langsung taruh di dalam mobil yang mulia,” katanya.
Putri lalu meminta agar Brigadir J dan Matthius untuk berada dalam satu mobil dengannya.
Sementara Bharada E diminta ikut dengan menggunakan mobil lain.
Mereka lalu pergi ke arah Kemang.
“Nanti Dek Richard, kamu di mobil sendirian ya, di belakang. Jadi kami jalan, yang mulia, ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman, yang mulia,” kata Bharada E.
Bharada E lalu bertanya kepada Brigadir J lewat HT kemana tujuan mereka pergi.
Brigadir J meminta agar Bharada E terus mengikuti arah mobil.
Saat itu mereka hanya berputar di area Kemang.
Rombongan tersebut kemudian mengarah dan berhenti di rumah Jalan Bangka.
Sesampainya di Bangka, Bharada E mengaku melihat Putri Candrawathi turun dari mobil dalam kondisi marah.
Baca juga: 6 Pengakuan Terbaru Bharada E soal Ferdy Sambo: Kerap Pulang Malam hingga Misteri Perempuan Menangis
"Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka, ibu turun. Saya lihat ibu kaya lagi marah. Ada anaknya ibu. Masuk semua turun," katanya.
Bharada E kemudian diminta Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang.
Berselang setengah jam kemudian, Ferdy Sambo pulang bersama Adzan Rommer dan Saddam.