Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terancam tak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, yakni 4 persen pada Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasil survei lembaganya menemukan elektabilitas PPP menurun menjelang Pemilu 2024.
"Performa PPP jelang 2024 itu lebih buruk dibanding performa elektoral PPP menjelang pemilu 2019," kata Burhanuddin saat merilis hasil survei lembaganya secara virtual, Kamis (1/12/2022).
Burhanuddin menyebut menyebut elektabilitas PPP rata-rata berada di angka 3,1 persen jelang 2024.
Menurutnya, berbeda ketika jelang pemilu 2019, yakni PPP mendapat rata-rata 4,1 persen dalam periode yang sama jelang pemilu.
"Tapi pada periode yang sama jelang pemilu 2019 PPP mendapat rata-rata 4,1 persen," ujarnya.
Karenanya, Burhanuddin mengingatkan petinggi-petinggi PPP agar segera mengantisipasinya guna lolos ambang batas parlemen.
Sebaliknya, kata dia, apabila hal tersebut tak segera diantisipasi maka PPP bisa saja tak lolos ambang batas parlemen.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Performa PPP Jelang 2024 Buruk
"Tapi kalau misalnya tren ini tak segera diantisipasi ini bisa menjadi bahaya karena parliamentary threshold 4 persen," ucapnya.
Lebih lanjut, Burhanuddin menuturkan hal yang sama juga terjadi pada partai besutan Zulkifli Hasan atau Zulhas.
Menurutnya, peforma PAN menjelang pemilu 2024 mengalami penurunan ketimbang pemilu 2019.
"PAN juga agak mirip dengan PPP. Lebih rendah performa jelang 2024 dibanding performa jelang pemilu 2019," ungkap dia.
Di mana, jelang pemilu 2019 PAN berada di angka 2,5 persen. Sementara kini PAN hanya berada di angka 2,0 persen.