Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi.
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru.
Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Status Gunung Semeru
Pada Minggu (4/12/2022), muntahan awan panas guguran Gunung Semeru sudah terjadi sejak pukul 02.46 WIB.
Erupsi Gunung Semeru ini terjadi bertepatan dengan setahun sebelumnya.
Dirangkum Tribunnews.com, simak update erupsi Gunung Semeru hari ini:
1. Naik status menjadi Level IV (Awas)
Karena aktivitasnya yang terus meningkat, status Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak Minggu pukul 12.00 WIB.
"Tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) terhitung sejak Minggu, 4 Desember 2022, pukul 12.00 WIB," tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lewat akun resmi Twitter @PVMBG.
Baca juga: Menilik Dusun Kajar Kuning Lumajang Usai Diselimuti Awan Panas Gunung Semeru, Masih Ada Ternak Hidup
2. Terjadi delapan kali gempa letusan
Dikutip dari TribunJatim.com, telah terjadi delapan kali gempa letusan selama erupsi Gunung Semeru sejak Sabtu kemarin.
Selain itu, otoritas juga mencatat adanya satu gempa awan panas guguran.