News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendagri Respon Soal Lelang Pulau Widi di Situs Lelang Asing Amerika Serikat

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulauan Widi. Mendagri Respon Soal Lelang Pulau Widi di Situs Lelang Asing Amerika Serikat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian merespon kabar yang menghebohkan warganet soal Pulau Widi yang akan dilelang di situs internet.

Pulau Widi yang terletak di Halmahera Selatan, Maluku Utara dikabarkan masuk dalam sebuah situs lelang asing, Sotheby’s Concierge Auctions yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS). 

Lelang akan berlangsung mulai 8 – 14 Desember 2022 mendatang.

"Saya sudah pelajari itu (kabar lelang). Sama dengan yang disampaikan oleh pak Luhut persis," kata Tito saat ditemui di kantor pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Mendagri menjelaskan pemerintah setempat pernah melakukan MoU dengan PT Leadership Islands Indonesia (LII) pada 27 Juni 2015. 

Tujuan MoU dimaksud adalah dalam upaya membangun dan mengembangkan Kawasan Kepulauan Widi sebagai destinasi Eco Tourism.

"Jadi pulau Widi, kepulauan Widi Halmahera Selatan, itu di tahun 2015 itu ada MoU antara LII yang berpusat di Bali, orang Indonesia, dia kemudian bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dan Gubernur. Intinya akan mengembangkan kawasan ini sebagai ecotourism," ujarnya.

Sejak penandatanganan MoU Tahun 2015 hingga saat ini Tahun 2022, PT LII belum melakukan aktivitas pembangunan dan pengelolaan kawasan pariwisata yang dijanjikan.

PT LII adalah pengembang kepulauan Widi yang sedang mencari investor.

Diduga pelelangan Kepulauan Widi itu dilakukan oleh PT LII tersebut yang sekaligus menjadi broker.

Tito menduga PT LII memasukan dalam situs lelang asing Sotheby's Concierge Auctions untuk mencari pemodal asing. 

"Nah dari LII ini 7 tahun diberikan kesempatan untuk mengembangkan, tapi setelah 7 tahun, sampai 2022, mungkin dia kekurangan modal sehingga kemudian dia belum kembangkan. Nah dia kemudian mencari pemodal, mencari pemodal asing. Makanya dia naikan ke lelang itu. Tujuannya bukan lelang buat dijual. Tujuannya untuk menarik investor asing. Nah itu boleh2 saja," ujar Tito.

Baca juga: Australia Klaim Sepihak Wilayah Pulau Pasir NTT, Pemerintah Pusat Diminta Segera Bersikap

Sebelumnya beberapa pulau tak berpenghuni di Tanah Air juga pernah ramai karena dilelang melalui jaringan internet. 

Sebut saja Pulau Ajab, Bintan; Pulau Ayam, Anambas; dan Pulau Toja Una-Una Sulawesi Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini