News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Bandung

Disebut Kecolongan Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, BNPT Bantah

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kepolisian melakukan penutupan ruas jalan dan pengamanan sekitar lokasi ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar sekitar pukul 08.20 WIB tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka. Korban meninggal dunia yakni seorang pelaku pembawa bom dan seorang petugas Mapolsek Astana Anyar, sedangkan korban luka-luka adalah enam petugas mapolsek dan seorang warga. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membantah jika aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat kecolongan.

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan diksi kecolongan dirasa kurang pas dalam insiden ini.

"Istilah kecolongan itu tidak pas ya, jadi kalau peristiwa seperti itu bukan kecolongan," kata Boy kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Menurut Boy, diksi kecolongan lebih tepat dipakai untuk peristiwa pencurian.

Sesuatu hal yang mengambil barang milik orang lain baru bisa dibilang kecolongan.

"Kalau peristiwa kecolongan itu mengambil barang milik orang lain sebagian atau seluruhnya tanpa ijin ya. Itu artinya nyolong," tuturnya.

Untuk insiden yang terjadi di Bandung, kata Boy, merupakan bentuk kejahatan yang mencari kesempatan.

Meski begitu, Boy tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada agar tidak ada lagi peristiwa serupa terjadi. 

"Jadi dia cari celah-celah kapan, jamnya, jadi dia bisa jadi ketika semua kita sedang tertidur, kita tidak ada ditempat, kita tidak ada ditempat. Tapi dilihat ada simbol-simbol yang layak untuk diserang, dilakukan itu," jelasnya.

DPR Kritik BNPT Kecolongan

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Santoso mengkritik program deradikalisasi yang dijalankan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Hal itu disampaikan sekaligus merespons peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

Santoso menyebut, program deradikalisasi jangan hanya sekadar berorientasi pada anggaran.

"Program diradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT jangan hanya berorientasi pada penyerapan anggaran," kata Santoso kepada wartawan, Rabu (7/12/20222).

Santoso menegaskan program deradikalisasi seharusnya mampu membentuk sikap toleran antar-anak bangsa atas adanya perbedaan dan pandangan politik.

Baca juga: Update Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: 1 Polisi Meninggal, 7 Luka-luka, 1 Warga Luka

Atas kejadian bom bunuh diri tersebut, Santoso menilai BNPT kecolongan.

"Peristiwa bom bunuh diri ini BNPT kecolongan," tandasnya.

Untuk informasi, Aksi dugaan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung Jawa Barat.

"Iya dugaan bom bunuh diri TKP (Polsek) Astana Anyar Bandung," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).

Ramadhan menyebut dari informasi yang diterima jika terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek tersebut meninggal dunia.

"Polsek Astana Anyar Polrestabes Bandung. Terduga pelaku bom bunuh diri meninggal," singkatnya.

Saat ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tengah ke lokasi kejadian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Pelaku Acungkan Sajam

Kapolrestabes Bandung Kombespol Aswin mengatakan, kejadian yang diduga bom bunuh diri itu terjadi pada Rabu pagi pukul 08.20 saat sedang melakukan apel pagi.

"Tiba-tiba ada satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam menerobos barisan apel pagi seketika anggota pada menghindar tidak lama kemudian ada ledakan," kata dia dikutip dari live Kompas TV, Rabu (7/12/2022).

Ia menyebut, pelaku pembawa bom meninggal dunia di lobi Polsek Astanaanyar.

Sementara, ada tiga orang anggota Polisi mengalami luka-luka.

"Sekarang yang luka sedang dirawat sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih," kata Kombespol Aswin.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini