Selain itu, kemiripan karakter lainnya adalah terkait bom dan senjata tajam yang dibawa secara bersamaam pada saat hendak melakukan aksi.
"Dan sering sekali juga mereka selain nembawa bom, mereka juga (bawa) senjata tajam, pisau dapur dan sebagainya," jelas Al Chaidar.
Selanjutnya, kata dia, para pelaku bom dari kelompok JAD ini biasanya melakukan aksi bersama dengan pasangan dan anak, ini jika pelaku telah berkeluarga.
Sementara untuk jenis kelaminnya, bisa saja dilakukan oleh laki-laki maupun wanita.
"Pelakunya biasanya memang misalnya kalau tidak keluarga, suami istri dan anak, kadang-kadang wanita ataupun laki-laki," tegas Al Chaidar.
Jika pelaku aksi bom ini adalah seoranh pria, maka ada kemungkinan sang istri akan mengikuti langkah yang sama jika memang pelaku laki-laki ini telah menikah.
"Biasanya kalau yang laki-laki itu pelakunya nanti biasanya diikuti oleh pelaku yang wanita kalau dia sudah berkeluarga," pungkas Al Chaidar.
Sebelumnya, telah terjadi bom bunuh diri yang dilakukan seorang pelaku berjenis kelamin laki-laki, saat anggota kepolisian di Polsek Astanaanyar sedang melakukan apel pagi pada Rabu (7/12/2022), pukul 08.20 WIB.
Pelaku kemudian menerobos barisan apel sambil menunjukkan senjata tajam yang membuat para anggota kepolisian langsung menghindar.
Saat itulah pelaku melakukan bom bunuh diri di lokasi.